"Kau sudah menjadi bagian penduduk di dalam waktu mendung ketika aku sedang. Kehujanan." Rafi benar-benar menangis ketika mengatakan itu kepada Dira.
"Bagaimana aku bisa tidak menghargaimu sama sekali. Bagaimana aku bisa mengacuhkanmu seperti itu. Aku sangat kejam. Aku begitu Naif dan aku begitu bodoh Betapa aku sangat menginginkan mu namun aku tidak pernah jujur karena malu. Aku terlalu sering mementingkan egoku padahal Kamu adalah seseorang yang menyembuhkan luka hatiku saat air mataku menangis karena putus cinta. Kamu memberikan Semangat tapi aku tetap mementingkan rasa maluku. Hik hik hiks est ...."
Baru kali ini Dira melihat Ragi. menangis seperti itu.
"Jangan kamu kira aku main-main untuk melamarmu. Jangan Kamu kira aku tidak serius mengajak menikah."
Mendengar itu semua Dira melihat ketulusan yang teramat besar dari Rafi.