Disebuah taman bunga yang begitu indah, mengalir sungai kecil dengan airnya yang begitu jernih. Keindahannya menjadi salah satu tempat yang paling sering di kunjungi oleh dewa dewi langit saat menginjak usia dewasa. Tiga orang murid dari sebuah perguruan langit pernah mengalami sebuah tragedi yang memilukan di tempat ini, seorang murid dihukum atas kesalahan yang tidak pernah diperbuatnya, dia di asingkan dan di penjara di suatu tempat yang begitu mengerikan.
Criit,,critt,,,,,,, critt,,crittt,,,,,
Kicauan burung merpati putih di pagi hari begitu terdengar merdu. Sambil memandangi langit seorang dewi yang memiliki paras cantik dan ramah itu memejamkan mata seolah olah dia sudah masuk ke dunia khayalan yang penuh dengan kebahagiaan dan cinta. Tiba tiba seseorang mengejutkannya dari lamunan panjangnya itu.
"Wah,,,, pagi ini begitu indah,, aku akan merileksasikan pikiranku sebentar " ujarnya sambil memejamkan mata.
Dan dari arah belakang datang seseorang yang langsung menutup mata dewi itu dengan cepat.
" Siapa ini ? "
" Tebaklah,, menurutmu aku siapa ? "
Mendengar jawaban itu , dewi cantik itu langsung tersenyum dan tersipu malu. Dia berpura pura tidak mengenali pria yang saat ini menutup matanya. padahal mencium aroma tubuhnya saja dia sudah tau kalau itu adalah dewa felix.
" Apa ? benarkah kau tidak mengenaliku,, suara ataupun aromaku ? " ucap dewa felix sambil melepaskan tanganya.
" Oh,,, Ternyata dewa felix " ujar sang dewi dengan nada menggoda.
" Keterlaluan sekali,, dari kecil sampai saat ini kita bersahabat, tapi kau sama sekali tidak bisa membedakan aku atau orang lain. Wah benar benar keterlaluan "
" Kenapa kau sangat marah dewa felix, lihat wajahmu itu ! benar benar terlihat sangat jelek "
" Bukannya membujukku, kau malah mengejekku "
Ditengah candaan dewa felix dan dewi hansel, seorang lagi sahabat mereka muncul. Menghalau keromantisan mereka.
" Hei,, apa yang kalian ributkan pagi-pagi begini ? "
Dia adalah dewa zoufen, anak dari panglima perang di istana langit. Dia adalah dewa yang memiliki sifat humor. Kehadirannya selalu membuat suasana terasa berbeda dan jauh lebih ceria. Dewa zoufen sudah sejak lama berteman dengan dewi hansel. Jauh sebelum mereka bertemu dengan dewa felix saat mereka usia 10 tahun. Dewa felix anak dari Almarhum dewa fictor dan dewi luzy. Orangtuanya meninggal saat kerajaan langit di serang oleh pasukan jubah hitam yang diduga di perintahkan oleh klan iblis untuk memusnahkan para penerus dari suku langit.
" Astaga,,, kau mengagetkanku zoufen " ujar dewi hansel.
" Apa kau kaget ? "
" Hahaha,, katamu kau kaget ? " ucap dewa zoufen sambil tertawa
" Kenapa kau tertawa, apa yang lucu dari ucapanku ? "
" Apa kau tidak berfikir sebelum kau mengatakan sesuatu ? dasar bodoh.. lihatlah wajahmu itu ! "
" Apa , kenapa memangnya dengan wajahku ? "
Dewi hansel memutar badan dan segera mengambil sebuah cermin kecil yang selalu di bawanya. Dia mencoba memperhatikan apa yang salah dari wajahnya.
" Aihhh,, sudah sudah.. kau tidak akan melihat apapun dengan cermin itu, cermin itu adalah kaki tanganmu jadi dia akan selalu memperlihatkan hal hal yang baik di wajahmu "
" Hahaahah,, lihatlah kau sangat kebingungan,, lagi lagi wajahmu itu makin terlihat aneh "
" Ihhh,,, zoufen awas kau ya "
" aku akan menghajarmu sampai babak belur,, aku tau maksudmu bicara seperti itu " ucap dewi hansel sambil berlari mengerjar dewa zoufen.
" Apa apa maksudmu,, aku hanya mengatakan wajahmu itu aneh " dewa zoufen menjawabnya sambil menghindari kejaran dewi hansel.
" Aku tau apa maksud perkataanmu itu, kau ingin mengatakan wajahku begitu jelek kan "
" Ahahaha... maaf maaf aku tidak bermaksud begitu " terus menghindari pukulan.
" Eh,, Ehh tunggu tunggu,, ada apa dengan dewa tampan kita ini ? " ucap dewa zoufen sambil menghampiri dewa felix.
Raja felix saat itu sedang merasa kesal, Karena dewi hansel yang biasanya selalu peduli dengan kehadirannya malah tidak bisa membedakan dirinya atau orang lain. Padahal sebelum itu, di sebuah jamuan besar mereka di undang ke aula istana untuk menunjukkan bakat mereka. Saat itu, Dewa felix mengalami sedikit masalah dalam perjalanannya menuju istana sedangkan waktu untuk memulai penampilan mereka akan segera dimulai. Dewi hansel dan dewa zoufen yang sudah datang lebih awal merasa khawatir jika penampilan mereka akan kacau. Dewi hansel berdoa di dalam hati agar dewa felix segera sampai agar mereka tidak membuat kaisar langit kecewa. Diwaktu yang sangat mendebarkan, akhirnya dewa felix datang. Dewi hansel yang saat itu sedang bersiap siap langsung menyadari kehadiran dewa felix. Dan penampilan mereka pun berjalan lancar dan mendapat banyak tepuk tangan yang meriah dari semua tamu yang hadir.
" Itu salahku,, aku berbohong kepadanya " ucap dewi hansel.
" Berbohong ? berbohong utuk hal apa ? " dewa zoufen merasa bingung.
" Ah sudahlah,, aku minta maaf dewa felix. Aku hanya bercanda "
" Apa kau akan terus marah seperti ini "
" Ayolah dewa felix,, apa kau akan membiarkan dia memohon dengan wajahnya yang sangat buruk ini ? "
" Emmm baiklah,, aku maafkan "
" Nah,, gitu dong " ucap dewa zoufen.
" Kalau begitu apa aku masih harus berdiri disini "
" Maksudmu ? " tanya dewa felix bingung.
" Ayolah teman teman,, kalian kenapa ? "
" Apa aku akan membiarkan cacing cacing di perutku ini sekarat ? ayo kita pergi sarapan !! "
" Ouh " ( dewa felix )
"Oh " ( dewi hansel )
" Ahaha.. kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi ? Aku juga sudah sangat lapar " ucap dewa felix.
Dewa felix dan dewa zoufen segera bergegas untuk pergi mendapatkan sarapan. Disusul oleh dewi hansel yang berjalan di belakang mereka. Akhirnya mereka selesai sarapan dan bergegas menuju perguruan. Di perjalanan dewi hansel tidak sengaja tersandung, saat mendengar bunyi suatu benda yang dewa felix segera berlari mengejar dewi hansel yang berjalan di belakang mereka . Kaki dewi hansel terkilir dan dewa felik mengatakan kepada dewa zoufen untuk menyampaikan izin kepada guru agar dia bisa membawa dewi hansel pulang dan menyuruhnya untuk istirahat. Kemudia dewa felix menggendong dewi hansel dan segera membawanya pulang. Sesampainya mereka di kediaman dewi hansel, dewa felix membaringan putri hansel di ranjangnya. Dia berencana untuk cepat keluar dari kamar dewi hansel dan segera memanggil tabib untuk membantu mengobati cidera kaki yang di alami dewi hansel.
Tapi siapa sangka, saat dewa felix ingin pergi dan memutar badannya, dewi hansel justru menahan kepergiannya dengan memegan tangan dewa felix. Dewa felix yang saat itu terlihat cemas merasa bingung dengan sikap dewi hansel. Dewi hanswl meminta dewa felix untuk duduk didekatnya, dan dewa felix memenuhi keinginannya itu.
" Kenapa kau terlihat begitu cemas dewa felix " ujar dewi hansel
" Tentu saja aku merasa cemas,, lihatlah keadaanmu saat ini, kakimu cidera "
" Tapi ini bukan cidera besar dewa felix, mengapa kekhawatiranmu tampak begitu besar "
" Bagaimana mungkin aku membiarkanmu terluka, aku tidak bisa melihat kau kesakitan dewi hansel "
" Mengapa kau begitu peduli padaku ? " ujar dewi hansel lagi
" Tentu saja kau adalah... "
" Apa ? apa yang ingin kau katakan dewa felix ? lanjutkan ucapanmu "
" Kau yakin mau mendengarnya ? " jawab dew felix.
" Ya katakanlah apa yang ingin kau katakan "
" Aku tidak akan sanggup melihatmu terluka apalagi sampai kesakitan begini hansel,, karna aku..... aku mencintaimu !! "
" Maafkan aku, tapi aku tidak bisa menutupi perasaan ini lagi. Aku sudah lama menyimpan perasaan padamu hansel, hanya saja aku takut pertemanan kita akan rusak karena perasaan ini "
Mendengar ucapan dewa felix, dewi hansel terlihat begitu senang dan melontarkan ekspresi tersipu malu. Melihat reaksi dari dewi hansel yang terlihat malu malu dewa felix langsung menggengam jemari dewi hansel dan meletakkan didadanya.
" Kau merasakannya ? jantungku selalu berdetak dengan cepat saat berada dekat denganmu " ujar dewa felix.
" Ya aku merasakannya "
" Aku masih tidak percaya dengan semua ini , tapi bisakah kau mengatakannya sekali lagi ? " ucap dewi hansel.
" Aku mencintaimu hansel, Aku mencintaimu "
Dengan cepat dewa felix meraih wajah dewi hansel dan mencium lembut bibirnya, dewi hansel terlihat begitu menikmati ciuman dari dewa felix. Sekarang keduanya sedang bercumbu mesra. Dalan keadaan penuh cinta dewa felix meminta jawaban dari dewi hansel.
" Kau belum memberiku jawaban " ucap dewa felix melepaskan ciumannya.
" Apa aku harus mengatakannya ? " ujar dewi hansel dengan melempar sebuah senyuman manis
" Ya aku ingin mendengarnya langsung dari bibirmu "
" Tentu saja aku juga mencintaimu,, kau lelaki pertama yang membuatku merasa begitu bahagia "
Mendengar jawaban dewi hansel dewa felix merasa sangat senang dan kembali megungkapkan kebahagiannya itu, dia mencium dan memeluk dewi hansel dengan penuh cinta. Saat ini adalah momen yang sangat berharga bagi mereka, dimana mereka saling mengungkapkan rasa cinta di atas ranjang yang sama.
Di tengah kebahagian mereka, seseorang ternyata mendengar dan menyaksikan apa yang mereka lakukan dari celah yang bisa di lihat dari jendela kamar dewi hansel. Orang yang mengenakan jubah hitam itu berhasil masuk dan menguping pembicaraan dewi hansel dan dewa felix. Setelah menyaksikan itu semua, orang yang menggunakan jubah hitam itu segera pergi.
* By me: sandrassi~*