(WARNING!!! Harap bijak dalam membaca, dibab ini ada adegan yang seharusnya tidak dibaca anak dibawah umur.)
Happy Reading...
"Kau yang meminta, jadi jangan salahkan aku, aku tidak bisa bermain dengan lembut, dan aku tidak bisa berhenti ketika sedang asyik-asyik nya." ujar Black sembari masih berusaha menggagahi Rosalin yang sekarang sedang berteriak karena kesakitan.
Semakin lama rasa sakit itu mulai bercampur dengan rasa nikmat, Rosalin yang tadi nya berteriak keras sambil menangis mulai terdiam menikmati nya.
Malam itu kedua nya menghabiskan malam bersama, Black benar-benar pria perkasa, ia mampu memainkan beberapa ronde dalam semalam tanpa istirahat. Dan hal itu membuat Rosalin kewalahan, hingga saat Black meminta untuk melanjutkan ronde yang ke sekian kalinya, ia menolak karena sudah benar-benar lelah dan lemah.
"Aku tidak sanggup lagi." ujar Rosalin yang kini terengah-engah hampir kehabisan nafas, keringat membasahi seluruh tubuh nya.