"Ada apa, Nattarylie?" tanya sang raja tanpa berkedip.
".... hah? Hhh, hhh, hhh ...."
Apo pun berusaha mengatur napas. Dia kebingungan karena potret sang raja jelas sekali. Sosok itu tersenyum seperti mendeklarasikan sebuah kemenangan mutlak.
"Apa kau tiba-tiba memikirkanku?"
"WHAA—HAH?!" kaget Apo saat tangan itu meraih tengkuknya. "WHOAAAAAA!! TIDAAAAAAAAKKK! ARRRGHHHHHH!!"
Sangking paniknya Apo pun mundur hingga terjengkang ke karpet. Suara 'gedebuk' jatuhnya sangat kencang dengan kepala yang mendarat lebih dahulu. Berikutnya punggung dan bokongnya yang dihias sperma. Apo auto berteriak, "ADUH! ARRGHH!" sambil mengusak bagian yang memar. Selimut tertinggal di atas ranjang dengan penis yang basah layu. Apo berdebar kencang, padahal sosok Raja Millerius sudah menghilang dari pandangan.
"Hihhhhhhh—apa itu yang barusan?"
Apo memeluk dirinya sendiri.
"A-Aku, tidak gila kan? Tidak!"
Dia segera bangkit tapi kesulitan karena pinggangnya nyeri.