Mulanya hanya di sana.
Lama-lama tangan itu bergerilya ke lekukan pinggul.
Makin parah lagi ke ceruk bokongnya.
Apo tidak tahan untuk menampar lengan Raja Millerius sangking takutnya ketahuan memakai pembalut.
Plak!
"Jangan!" bentaknya setegas mungkin.
Wajah Apo merona selagi memakai tenaga
Dalam. Dia mengerahkan segalanya, meski berakhir ditindih balik.
"Arrghhh!"
Brugh!
"Kenapa, Natta? Aku tak berniat menyentuh separah yang kau pikirkan," kata Raja Millerius dengan mata yang sudah berkabut. "Bisa izinkan aku kali ini? Lama-lama aku bisa gila—"
"TIDAK MAU!"
Sebuah gigitan mencicipi kulit leher Apo.
Di sisi lain Raja Millerius makin bersemangat menorekan tanda kepemilikannya.
"Hmmh, no ... no ...." regek carrier muda itu. Apo mendorong bahu kokoh yang menekannya terus menerus. Kedua kaki rampingnya menendang-nendang tanpa kendali. Wacana tak seperti imajinasi dalam kepala.
