Taksi yang dinaiki Aura akhirnya sampai juga di depan gerbang rumah besar milik Satya. Rumahnya berbanding terbalik dengan rumah kontrakan Aura yang hanya memiliki satu kamar, juga memiliki halaman depan yang tidak terlalu luas. Rumah Satya sangat megah, dengan sebuah taman luas di depan rumah. Taman itu sangat indah.
Garasinya cukup untuk sepuluh buah mobil. Rumah seperti kost-kostan tempat Aura tinggal dulu, tidak bisa dibandingkan dengan rumah Satya. Aura turun dari taksi setelah membayar ongkos.
Jantungnya berdebar-debar sangat kencang, sampai dia harus menarik napas dalam berulang kali sebelum melangkah memasuki gerbang yang terbuka lebar.
Gadis itu melangkah perlahan sambil menenangkan hatinya yang gugup. Aura sampai di depan pintu. Dia bersiap mengetuk pintu, tapi sebelum tangannya sampai di daun pintu, Satya sudah membuka pintu.