Samuel membuka matanya, badannya tidak bisa bergerak, ternyata dia masih dalam pelukan Edric. Dan terlihat wajah tampan Edric di depannya. Pria yang menjadi friend With Benefits dengannya, mereka tidak pernah berkomitmen. Tetapi saling membutuhkan, jadi tidak ada yang boleh cemburu saat melihat salah satu dari mereka bersama orang lain.
Sam tersenyum melihat wajah yang terlelap itu, dikecupnya bibir Edric pelan, Edric yang merasakan dingin dibibirnya lalu membuka Mata.
"Jangan menggodaku sam, apa masih kurang hemmm?" tanya Edric sambil mencium hidung samuel. Samuel terkekeh melihat wajah bangun tidur Edric, bibirnya melumat lembut bibir merah Edric. edric pun menarik tengkuk samuel dan membalas ciuman samuel,memperdalam ciuman mereka. lidah mereka saling beradu,dan bertukar saliva. Samuel melepaskan ciumannya dan meraup udara setelah kehabisan nafas, Edric mengecup singkat bibir Samuel, lalu beranjak bangun dan melangkah menuju kamar mandi dengan tubuh polosnya.
Sam mengikuti Edric ke kamar mandi, di sana terlihat Edric sedang berendam di bathup mewahnya. Tangan Sam memeluk leher edric dan mengusap dada bidang edric,lalu mencium lehernya, Edric mendongak menikmati sentuhan bibir Samuel di lehernya. Mata Edric mulai berkabut penuh hasrat, juga miliknya pun terbangun dengan sentuhan dari Samuel yang terus mengusap dadanya.
"Saammm.. Aahhhh.." Edric mengerang saat samuel masuk kedalam bathup dan mulai memainkan miliknya dengan lidahnya. "Aaaahhhh... Kaaauuuu ...maakiinnn... nakaalll... Saammmm." racau edric menikmati permainan mulut dan lidah Samuel. Permainan mulut samuel makin kencang, Edric mengerang "Aaaahhhh..Saaammmmm.... Akuuuuu... maaauu.. keluaarrr!" saat hampir mencapai puncak pelepasan, samuel pun menambah ritme mulut dan Tangannya hingga akhirnya cairan kental milik edric muncrat ke seluruh wajahnya. Edric menarik tengkuk samuel dan melumat kasar bibirnya,
" Nakal sekarang ya, kau harus mendapat hukuman dariku sayang." ucap Edric disela ciumannya, bibirnya melumat penuh hasrat samuel dan tangannya meremas milik samuel dan mengocoknya hingga samuel mengerang. tangan Samuel melingkar di leher Edric, ciuman mereka semakin panas. Edric bangkit dan mengendong tubuh samuel dan mendudukkan di meja wastafel. Edric mengambil pengaman dan gel pelumas, lalu mendorong miliknya memasuki lubang kenikmatan milik samuel.
"Aaarrgghhh... Edd.... Faasterrr.. faasterrr baby... Aaaahhhh.." Samuel meracau saat milik edric terus bergerak menghentak lubang miliknya.
tangan Samuel menarik tengkuk edric dan melumat kasar, hanya terdengar desahan dan saling menikmati permainan dengan beberapa gaya. akhirnya mereka saling mendapat pelepasan..
"Aaaahhhh.... Saaammmmm.... punyamu masih sempit dan nikmaaatttt"
"Aaaahhhh fasteeerrrr eedddd.... fasteeerrrr."
Keduanya ambruk lemas di lantai kamar mandi edric setelah pelepasan, edric membuang pengaman Yang penuh cairan miliknya ke tempat sampah. Lalu duduk bersandar bathup sambil mengusap punggung Samuel yang masih lemas di lantai.
"Apa kau lapar?" tanya edric
"Ya, aku sangat lapar, kau selalu hebat dan kuat ed." jawab Sam lirih dia sudah kelelahan
"Ayo kita mandi, setelah ini aku akan meminta pelayan mengantar makanannya."
Setelah selesai mandi, keduanya lalu memakai pakaian, karena Sam tidak membawa baju ganti jadi dia memakai pakaian Edric yang memiliki ukuran yang sama dengannya. Edric menelfon pelayan untuk menyiapkan makanan.
"Ed! terkadang aku heran dengan hubungan kita."
"Kenapa?"
"Seperti apa hubungan kita ini?"
"Kau tahu aku sangat mencintaimu, tetapi kamu yang tidak mau membalas cintaku! Tapi aku lebih baik seperti ini denganmu yang penting masih bisa bersamamu walau hanya friend With Benefits."
Sam menatap Edric sendu, tangannya mengusap pipi Edric. Edric mencium tangan Sam, dan menggenggam erat. Terkadang Sam juga bingung dengan hatinya, dia sangat nyaman saat bersama Edric tetapi hatinya sangat mencintai Reinhard.
Edric menarik tengkuk samuel dan melumat bibir Samuel lembut, Sam yang mendapat serangan mendadak hanya diam saja.
"Buka mulutmu sayang!" pinta Edric
Sam pun membuka mulutnya dan membalas ciuman Edric.
Edric menarik tubuh Sam hingga jatuh di pangkuannya, Edric semakin bergairah saat juga membalas ciumannya. "Aaahhhh!" Sam melenguh saat tangan Edric memilin dadanya, dan memainkan lidahnya di pucuk dada Sam.
"Eeedd... A-apa k-kau t-tidak p-puas... Aaahhhh" Sam ikut bergairah ketika permainan lidah Edric berada di miliknya, "Aku selalu tidak pernah puas dengan tubuhmu sayang, jadi ayo kita lanjut lagi!"
"Kau benar-benar maniak Ed! Aaahhhh faster baby... Aaahhhh... !" Sam meracau menikmati permainan Edric yang sudah memasukkan miliknya kelubang milik Sam, Edric terus mendorong dengan sangat lembut tidak kenal lelah.
"Aaahhhh... faasterrr baby don't make me crazy.." kini Edric yang berada dibawah Sam, Sam berganti memimpin permainan. tubuh mereka terus menikmati permainan panas untuk kesekian kali.
Sam mencium tengkuk edric dan memberikan banyak tanda merah disana, begitu juga dengan tubuh Sam tak terhitung kissmark dan gigitan Edric.
"Aaahhhh... Ed aku mau keluaaaaarrrr...."
"Ayo bersama, Sam! Aaaahhhh... faasterrr!"
Sam ambruk di atas punggung Edric, nafasnya tersengal. Entah kenapa Edric seperti tak kenal lelah.
Sam menjatuhkan tubuhnya di samping Edric, Edric lalu memeluk Sam dan mendekap Sam di dadanya. Sam menikmati bau parfum di ceruk leher Edric.
"Terimakasih Sam, aku sangat mencintaimu." ucap Edric lalu melumat bibir samuel yang terlihat memerah. ciuman mereka berhenti saat kehabisan nafas.
"Ed, kenapa kau tidak mencari orang lain yang bisa membalas cintamu?"
"Aku tidak bisa, karena kau Cinta pertama ku dan orang pertama yang membuat ku menikmati permainan ranjang sesama pria."
Sam merasa bersalah karena dialah yang membuat orientasi Edric belok, Edric dulu pria normal. Sam lah yang terus menggoda Edric hingga akhirnya Edric pun ikut menjadi seorang gay.
Flashback On
Edric duduk di bangku taman kampus dengan memangku laptop,dia harus cepat mengerjakan skripsi agar bisa secepatnya lulus.
Sam yang melihat wajah tampan Edric jadi semakin tertarik saat Edric sedang serius.
Edric dan Sam satu kelas dan bersahabat, tetapi Sam tidak memberitahu kalau dia adalah gay. Walau Edric sudah curiga melihat gelagat Sam yang menatap wajahnya dengan bergairah.
hingga suatu hari saat merayakan skripsi mereka Lulus, keduanya menikmati dengan mabuk. Saat Edric sudah teler Tangan Sam mulau mengelus pipi Edric, dan turun hingga ke leher juga dada Edric yang bidang.
awalnya Edric menepis tangan Sam yang mulai membuka kancing kemejanya. namun Sam terus membuka hingga kemeja Edric lepas dari tubuhnya.
Sam melihat penuh gairah dada bidang edric Yang terjaga dengan rajin ke gym. perlahan Sam melumat bibir Edric, Edric yang masih setengah sadar mendorong tubuh Sam.
"Apa kau gay?" tanya Edric dengan menatap tajam ke Sam
"Ya, aku gay dan aku sangat tertarik denganmu, Ed!" seru Sam sambil bersandar di sofa.
Edric tercengang mendengar perkataan Sam, dia pria normal tapi kenapa saat Sam mencium bibirnya terasa sangat nikmat dan aneh.
"Ed! maaf aku--" belum sempat Sam bicara bibirnya kini di lumat Edric, "aku ingin memastikan apa aku ini juga gay, kenapa bibirmu sangat nikmat dan aku mulai menyukai ciuman mu" ucap Edric lalu dia menarik tengkuk sam dan melumatnya penuh hasrat.