"Jasmine menyukai Ritter sejak pertama kali mereka bertemu. Dia adalah pria berkebangsaan Korea Selatan, Jasmine penggila budaya negara ginseng itu." Luna mendengarnya dengan teliti. Terus menatap wanita muda yang kini sudah ambruk di atas kursinya. Kepalanya terasa begitu berat. Seakan sedang menampung beban terbanyak yang ada di jagad raya. Ia sudah tak bertenaga lagi, hilang sudah kesadarannya melayang-layang jauh di angkasa.
Luna menoleh. Menitikkan pandangan tepat pada wanita cantik dengan hidung pesek dan kacamata bulat nan indah berhias di atas parasnya. Ia termasuk pendiam di sini. Sedari tadi hanya mengikuti suasana tanpa mau larut dalam kesenangan yang ada. Sesekali bibirnya tersenyum melihat keanehan yang ada di sekitarnya sekarang ini. Tak ada kalimat yang keluar bak seorang saksi bisu dalam sebuah persidangan.