Pagi datang, suara pintu diketuk dengan ringan. Seseorang datang menyambangi rumah Nyonya Olie. Kali ini, bukan Tuan Jeff. Pria itu berkata bahwa ia tak bisa datang untuk menjenguk Luna, kalau-kalau beruntung, sang istrilah yang akan melakukan itu nanti. Namun, ia tak bisa mengikat janji. Pria itu terlalu sibuk, begitu juga dengan istrinya.
Dengan rasa penasaran yang mulai ada, wanita yang baru saja terbangun dari tidurnya itu berjalan ke arah ambang pintu. Jujur saja, ia enggan menerima tamu untuk hari ini. Semalaman penuh ia tak bisa tidur dengan tenang, selalu saja keluar dari kamar dan berjalan ke arah pintu kamar pribadi milik Luna. Mengetuk pintu, memanggil namanya lalu diam mencoba untuk mencari tahu dengan mendengarkan apa yang kiranya dilakukan oleh sang putri. Ia terus saja mengkhawatirkan akan apa yang sedang terjadi di dalam kamar putrinya hingga tak bisa benar-benar tidur dengan nyaman.