Satu suap demi satu suap masuk ke dalam mulut pria jangkung yang duduk tepat di depan Luna. Ia menikmati semua hidangan makan siang yang dibawakan olehnya. Katanya, sudah lama tak mendapat suasana dan sensasi seperti ini. Lama tak ada yang mengunjungi Tuan Ge dan membawakan makan siang juga menunggu makanannya sampai habis begini. Ia mendapat banyak perhatian bahkan di hari pertama hubungan Luna dan dirinya. Sungguh nyaman, Luna memperlakukan dirinya benar-benar seperti seorang kekasih yang sedang berkencan. Lucu memang, mengingat usianya yang sudah tak lagi muda. Namun, ia punya kekasih yang masih berusia kepala dua. Ia sungguh tak menyangka jikalau dirinya bisa menjalin kasih dengan gadis yang belum genap satu tahun mengenal dirinya.
"Kau tak makan?" tanya Tuan Ge menyela lamunan gadis yang ada di depannya. Pandangan Luna buyar begitu saja. Ia tersenyum aneh pada pria yang baru saja memecahkan segala fokus miliknya.