Malam datang, bintang menghias di atas sana. Gumpalan salju tak pernah lagi turun menghantam bumi. Suasananya lebih nyaman meksipun dingin masih terasa memeluk di dalam jiwa. Sepi rasanya, ia hanya duduk sendiri di sebuah gazebo tua sisi halaman rumahnya. Bersama dengan lampu bercahaya kuning untuk menggantikan posisi rembulan di atas sana. Hidupnya mulai terasa ini-ini saja. Pagi berangkat kuliah, belajar banyak hal, lalu pulang menemui sang ibunda. Tidur selepas selesai mengerjakan semua tugasnya, lalu mulai pergi ke kamar tidur dan memejamkan matanya. Hatinya kosong, tak ada laki-laki yang bisa ia harapkan untuk datang dan menerima keadaannya saat ini. Jarang-jarang ada seorang pria yang mau menerima gadis cantik yang sedang mengandung. Mereka pasti lebih memilih seorang perempuan yang masih suci dan bersih.