Tuan Ge mulai menuang dengan perlahan teh manis itu ke dalam cangkir yang ada di depannya. Sesekali ia melirik ke arah pria muda yang berdiri tegap di depannya sembari terus mengarahkan sepasang netra itu untuk air berwarna pekat yang turun dari mulut teko kaca berukuran sedang. Suara gemercik air kala mengenai permukaan cangkir menjadi pemecah keheningan di antara keduanya saat ini. Baik Tuan Ge maupun pria itu, sama-sama masih diam membisu tak ada suara yang keluar dari dalam celah bibirnya. Kiranya keduanya masih fokus pada dunia mereka masing-masing. Tuan Ge kokoh pada diamnya di waktu istirahat begini. Ia menikmati secangkir teh manis dengan satu puntung rokok yang dihisap olehnya sesekali.
"Duduklah. Jangan berdiri saja." Pria itu tersenyum manis. Ia menunjuk tepat pada bangku kosong yang ada di depannya. Lalu mulai meletakkan teko kaca itu tepat di sisi secangkir teh hangat yang ditujukan untuk menemani obrolan kecil mereka berdua.
