Air Mata Zahra berlinang dengan mudahnya.
***
Gibran diturunkan, Diana melepaskan genggaman Gibran. 'Apakah mungkin tadi dia tidak mendengar ketika aku menyatakan perasaanku? Atau sebenarnya dia pura-pura? Aku mengutarakannya dengan sangat jelas. Huft ....' Gibran memejamkan mata menelan ludah kasarnya dan dibawa masuk ke ruangan IGD.
Diana menunggu di depan ruangan, tiba-tiba terlintas sesuatu di dalam pikirannya. Melihat sesuatu akan terjadi kepada Rina. Dia segera menelepon.
Tuttt!
Tuttt!
"Halo assalamualaikum?"
"Waalaikumsalam."
"Bagaimana keadaan Gibran? Tadi Aqila menelpon dan mengatakan kalau Gibran tertusuk," ucap Rina dengan nada khuwatir.