Zahra terus menulis.
"Kenapa Dit, kamu mau balas dendam? Kenapa Dit?" tak terasa sudah dua puluh tiga menit Rena berada di dalam, iapun pingsan, lalu ada orang yang membuka pintu, Adit teriak-teriak, "Rena ...!" lalu ia menggendong Rena ke mobil.
"Ren ... Ren ... bangun Ren ... tadi yang chat bukan aku tapi Friska, aku baru bahwa dia itu seperti musuh dalam selimut, aku tak berniat menyakitimu, tapi tolong bangunlah ..." Tak lama kemudian mereka sampai di rumah Rena, Adit membopongnya sampai kamar lalu membaringkan tubuh Rena di sofa, Adit mengambil selimut dan kemudian menyelimutinya sambil berkata,
"Kenapa tak kusadari kalau kau lebih indah dari pada orang yang menghiasi hatiku, cepat sembuh ya ..." Adit terus berdiri, Rena menarik tangannya dengan nada lemas.
"Kamu gak mau bertanggung jawab, temani aku disini, tapi kalau gak mau ya gak papa," Adit duduk.
