Zahra kembali ke sekolah dengan wajah tak semangat.
Brukkk!
Seorang pemuda menabrak bahu Zahra, hingga Zahra berputar dan hendak jatuh.
Srettt.
Dengan cepat pemuda itu menarik tangan Zahra, sampai Zahra berada di pelukannya. Zahra menutup mata dan pemuda itu menatapnya. Zahra membuka mata dan spontan mendorong pemuda tampan itu. Zahra segera pergi dengan rasa kesal. Zahra yang tidak mood pun, memilih menulis.
***
Kereta yang Lea naiki tak terasa kini sudah berhenti di stasiun Cordoba.
Lea mulai turun daru gerbong kereta.
Disambut dengan hembusan angin yang berhembusan sehingga juga merpa lembut hijab juga pakaian yang Lea kenakan.
Senyum di bibirnya, tak terasa merekah dengan dirinya, ketika Lea menatap sekelilingnya, seketika ia mengingat kisahnya dengan pria yang saat ini tengah ia tunggu.