"Huft ... lelahnya."
Drettt.
"Nomernya siapa, ah males Ah," kata Zahra tidak menghiraukan ponselnya lalu lanjut menulis.
***
Jika kebanyakan orang, terutama bagi kalangan para gadis. Jika mereka di hadapkan oleh penantian tanpa kepastian, mungkin mereka kebanyakan akan memilih kata menyerah dan move on berpaling ke yang lain. Ansumsi,
(Untuk apa menunggu yang tak pasti, jika suatu saat ternyata menyakiti, sedangkan yang pasti saja sudah siap menanti.) nah kata kata inilah yang biasa hinggap di benak setiap orang.
Tapi, tidak dengan Lea. Entah ini termasuk pembuktian nyata, atau hanya sekedar kebodohan Lea saja, tapi ya mau bagaimana lagi, tak bisa di pungkiri bahwa Lea masih menunggu pria yang ia anggap kejam itu datang ke hadapannya dan memenuhi janjinya yang kurang lebih satu tahun yang lalu.