Zahra menikmati alur dan mulai menulis kelanjutan kisah yang sudah merangkainya.
****
Siang itu aku pergi sendiri ke tempat kerja, aku melihat Zaki sudah berada di sana, dia sangat sibuk dengan pekerjaannya, aku galau walau penasaran setengah mati aku takut kalau tanya sebenarnya apa yang terjadi dengan dia dan Rama.
Aku sesekali berjalan kesana kemari aku sangat berharap dia bertanya soal Naina, dalam hatiku aku terus berdizkir.
'Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah bisikkan ke hati pemuda itu, suruh dia bertanya dimana Naina, tolong ya Allah ... tolong,' batinku seperti itu setiap melangkah cari perhatian.
"Tih," panggilnya aku semangat empat lima.
"Ya," jawabku sangat cepat.
"Tolong ambilkan pupuk disana dan jangan lupa siram tanaman yang didepan, eh ini siang deng," ujarnya, aku melihat dia tidak fokus, aku sangat yakin jika dia ingin mencari Naina, tapi dia sangat gengsi.