3 tahun berlalu Angga belajar dengan mbah Bisman, ilmu yang di miliki mbah Bisman sudah di ajarkan semua ke pada Angga.
"Angga sudah saatnya kamu pergi dari sini,dan membalaskan dendam kematian
ayahmu," Ucap mbah Bisman.
"Apakah aku sudah siap?" tanya Angga.
"Kamu sudah sangat siap,untuk dapat membalaskan dendamu kepada orang yang telah
membunuh orangtuamu," jawab mbah Bisman.
"Baiklah mbah, saya akan pergi dari sini,untuk dapat membalaskan dendam kematian
ayahku?" ucap Angga.
"Esok pagi,ketika ayam berkokok kamu sudah harus pergi dari sini." Ucap mbah Bisman
"Baik Mbah." jawab Angga.
Suara ayam berkokok pun terdengar. Anggapun segera pergi dari gua tempat nya belajar dan pulang ke kampung halamannya. Sesampainya Angga di kampung halaman, mulailah dia mencari informasi, siapakah teman - teman dekat ayah nya. Satu persatu dia datangi untuk menanyakan sedekat apakah hubungan dia dengan ayah nya. Lama dia mencari tetapi belum juga dia temukan orang yang dia maksud. Tetapi Angga tak pernah berputus asa, sebelum dia
menemukan orang yang telah membunuh ayah nya.
Akhir nya pencarian nya pun tak sia - sia. Angga mulai menemukan titik terang tentang orang yang telah membunuh ayah nya.
Anggapun bertemu dengan Bram, ia adalah salah satu teman karib ayahnya sewaktu masih bekerja di perusahaan tersebut,lalu Angga mengorek - ngorek informasi dari Bram. Tentang seberapa dekat kah dia dengan ayah angga.
Tok…tok…tok… Angga pun mengetuk pintu rumah Bram.
krek… seseorang pembantu membukakan pintu untuk Angga.
"Maaf apakah ini rumah pak bram?" tanya angga.
"Iya betul,kamu ni siapa, dan ada perlu apa yah,menayakan majikan saya?" tanya
pembantu itu.
"Saya Angga, saya adalah anak dari teman kerja nya pak Bram," jawab Angga.
"Apakah pak Bramnya ada di rumah?" tanya Angga.
"Oh . . . ada silahkan masuk,"
Kemudian Anggapun masuk kedalam rumah Bram.
"Silahkan duduk saya panggilkan pak Bram nya dulu," jawab pembantu itu.
Lalu pembantu itu pun memanggil Bram.
"Maaf pak, ada yang mencari bapak," ucap pembantu itu.
"Siapa bi ?" tanya Bram.
"Katanya dia anaknya teman kerja bapak," jawab pembantu itu.
"Siapa ya bi?" tanya Bram penasaran
"Tidak tahu pak," jawab pembantu itu.
"Ya sudah bi terimakasih." ucap Bram.
"Ya pak" jawab pembantu itu.
Bram pun berjalan menemui Angga, sambil penasaran siapa yang mencarinya.
"Kamu siapa dan ada perlu apa dengan saya?" tanya bram.
"Saya Angga anak dari pak Hari." jawab Angga.
"Pak Hari siapa yah," tanya Bram sambil berpikir.
"Pak Hari Susanto yang pada waktu itu rekan kerja bapak yang di promosikan menjadi manager perusahaan Abdi Jaya 3 tahun yang lalu," jawab Angga.
"Oh…, ya … ya … ya … saya baru ingat, pak Hari yang sudah meninggal itu," ucap
Bram.
"Iya pak, saya adalah anaknya," jawab Angga
"Oh … jadi ini anaknya,saya turut berduka atas kematian ayahmu, Angga," ucap Bram.
"Ngomong-ngomong kamu ada perlu apa kemari?" tanya Bram.
"Ada sesuatu hal yang perlu saya tanyakan kepada Bapak." jawab Angga.
"Silahkan, kamu ingin bertanya apa?" tanya Bram.
Setelah Angga dan Bram lama berbincang-bincang. Angga menyimpulkan kalau Bram itu bukan lah orang yang dia maksud, walaupun dia tahu tentang semua kehidupan ayah nya.
Anggapun sempat berputus asa orang yang dia kira sebagai pembunuh ayah nya
ternyata bram bukanlah orang yang dia maksud,walaupun ciri-ciri nya hampir sama.
Tetapi, kedatangannya tak sia-sia.Angga mendapatkan informasi tentang orng yang
dia cari, sungguh disayangkan orang yang dia maksud sudah lama pindah dari kota tempat
nya tinggal. Angga mulai melanjutkan perjalanan nya mencari informasi tentang orang yang telah membunuh ayahnya. Setiap daerah dia datangi tapi tak kunjung bertemu. Tibalah dia di suatu kota dan dia menetap disana. Sambil dia terus mencari informasi tentang pembunuh ayah nya.
"Kemana lagi aku harus mencari informasi tentang orang yang telah membunuh
ayahku," ucap Angga di dalam hati.
"Semua kota dan desa telah aku datangi, tetapi pencarianku sia-sia. Aku mulai lelah
dengan pencarianku ini." gumam Angga di dalam hati.
Di suatu hari Angga pergi ke sebuah cafe, Angga bertemu seorang wanita yang sangat cantik dan anggun. Mata Anggapun tertuju padanya.
"Wah…! Cantik sekali wanita itu," ucap angga di dalam hati sambil tersenyum.
"Siapakah dia, apakah ini yang namanya cinta pada pandangan pertama," gumam hati Angga.
"Aku baru pertama kali merasakan jatuh cinta kepada seorang wanita." Anggapun tersenyum-senyum sendiri.
Lalu Angga berjalan menghampiri wanita tersebut dan ingin berkenalan.
"Hei…!" basa-basi Angga kepada gadis itu.
"Hei…! Juga," jawab gadis itu.
"Bolehkah aku duduk disini," ucap Angga
"Silahkan saja," jawab Wanita itu.
"Bolehkah aku mengetahui namamu," ucap Angga sambil mengajak bersalaman.
"Namaku Kirana" jawab wanita itu
"Oh…! nama yang sangat indah," ucap Angga sambil tersenyum.
"Kalau kamu siapa," tanya wanita itu
"Aku Angga," sambut Angga memperkenalkan diri, Sambil tersenyum.
"Kok kamu sendirian saja," tanya angga.
"Tidak aku sedang menunggu seseorang," jawab wanita itu.
"Oh . . . kalau begitu aku ganggu dong, ngomong-ngomong teman kamu cowok atau cewek?" tanya Angga penasaran.
"Gak ko,teman aku cewek," jawab wanita itu.
Malam pun menjelang angga terus melamun dan membayangkan tentang gadis di cafe itu,sampai-sampai dia lupa tentang membalas dendam kematian orang tua nya.
Anggapun bertemu kembali dengan wanita itu di sebuah taman.
"Hei...! kita bertemu kembali apakah kamu masih ingat dengan ku?" tanya Angga.
"Mmm …ya aku ingat, kamu Angga kan? Pada waktu itu kita kenalan di café," tanya Kirana.
"Ya aku Angga syukur lah kalo kamu masih menggingat ku," ucap Angga sambil tersenyum.
"Berarti perkenalan pertama kita berkesan di hatimu." ucap Angga sambil menggoda.
"Bolehkah kita berbincang-bincang sebentar?" tanya Angga.
"Ya boleh saja,aku juga sedang tidak sibuk." jawab Kirana.
Disinilah kisah cinta Angga dan Kirana di mulai,Angga jatuh cinta dengan gadis itu.
"aku harus mengatakan aku suka pada Kirana,tapi bagaimana cara mengatakannya,"
gumam di hati Angga.
Anggapun mengatur pertemuannya dengan Kirana, diam-diam Angga mengikuti Kirana dari kejauhan.
"Mungkinkah kita berjodoh," ucap Angga sambil tersenyum.
"Ah bisa saja kamu Ga," jawab gadis itu sambil tersipu malu.
"Sedang apa kamu disini," tanya Angga
"Aku sedang membeli minuman dingin," jawab Kirana.
"Kamu sedang apa juga disini?" tanya Kirana.
"Aku sedang mencari-cari sesuatu tapi tidak ada." jawab Angga.
"Oh…" jawab Kirana.
Angga dan Kiranapun sering jalan bersama, semakin hari hubungan mereka semakin akrab, dan merekapun saling jatuh cinta satu sama lain.
Dan Anggapun terlena dengan cintanya, senyuman Anggapun yang sudah lama hilang sekarang muncul kembali, rasa sedih dan amarahpun sirna pada diri angga, Angga sangat bahagia bersama Kirana sampai-sampai anggapun lupa tujuannya tinggal di kota itu.
Satu tahun berlalu Angga menuai cintanya bersama Kirana, kebahagiaan dan
keindahan yang dirasa Angga menghiasi dirinya. Kiranapun demikian ia sangat mencintai Angga dan tidak mau berpisah dengan Angga ia ingin membuat hubungannya lebih jauh dari sekedar berpacaran, Kirana ingin hubungannya lebih serius lagi sampai ke jenjang pernikahan
dan ingin membicarakannya kepada Angga.
Kring … kring … kring …
Suara Handphone Angga berdering
"Halo … sayang ada apa?" tanya Angga.
"Halo … sayang, hari ini kita ketemuan ya nanti sore di taman," ajak Kirana.
"Ya sayang, nanti sore kita ketemuan di taman,kebetulan aku juga sedang tidak ada
acara," ucap Angga.
"Ok sayang sampai ketemu nanti sore di taman ya," ucap Kirana.
"Ok sayang, Ilove you, mmuach." ucap Angga sambil mengecup.
"Ilove you to, mmuach." ucap Kirana sambil membalas kecupan Angga.
Sorepun tiba Angga dan Kirana bertemu di taman, mereka berdua duduk di kursi taman sambil menikmati pemandangan yang sangat indah, burung-burung berkicau di sore hari,bunga-bunga indah berwarna-warni,matahari senja menambah keindahan di sore hari.
"Sayang …," ucap kirana sambil memegang tangan Angga.
"Iya ada apa sayang?" tanya Angga.
"Kita kan sudah lama berpacaran,tetapi aku belum pernah memperkenalkan kamu
dengan keluargaku,maukah kamu ku perkenalkan dengan keluargaku," Tanya Kirana kepada Angga.
"Tentu sayang,aku juga ingin kenal dengan keluargamu,aku ingin lebih kenal jauh
dengan keluargamu," jawab Angga sambil tersenyum.
"Benar sayang! Kalau begitu malam ini kita kerumahku ya sayang." Ajak Kirana sambil tersenyum kegirangan,dan tangannya melingkari pinggang Angga.
"Iya sayang…" jawab Angga.
Malampun menjelang Angga bersama Kirana pulang bersama menemui keluarganya,dan Anggapun sampai di rumah Kirana.
"Sayang kamu duduk dulu yach, aku akan panggilkan Ayahku," Ucap Kirana.
"Iya sayang." jawab Angga.
Kirana masuk kedalam memanggil ayahnya dan membuatkan minuman untuk Angga.
"Ayah …," panggil Kirana.
"Ada apa sayang,memanggil ayah," saut Ayah.
"Ayah, aku ingin memperkenalkan teman spesialku kepada ayah," ucap Kirana.
"Wah…wah…wah…anak ayah sudah besar rupanya,mau memperkenalkan teman
spesialnya pada ayah," goda ayahnya sambil memegang hidung Kirana.
"Ah…ayah ini,ayo cepet! Orangnya ada di luar," ucap Kirana sambil menarik tangan ayahnya.
"iya ... iya ... iya … anak ayah ini sudah tidak sabaran rupanya," ucap ayah.
"Ayah duluan saja,kirana mau buat minuman dulu." ucap Kirana.
Ayah Kiranapun menghampiri Angga yang sedang duduk di luar.