Silia tak bisa menghindar lagi, dia terpaksa membawa Snapp kembali ke apartement nya. Pria itu tak hentinya menyunggingkan senyum. Sesampainya di depan gedung berlantai tak terlalu tinggi itu, dia menghentikan mobil nya.
Tanpa ingin memberi aba-aba, tiba-tiba wajah Snapp mendekat ke arah Silia, gadis itu tak sadar hingga tak memasang sikap waspada. Kesempatan itu di gunakan Snapp untuk mendaratkan satu ciuman di bibir nya.
"Tuan muda, apa yang kau lakukan?" Silia mengusap bibir nya yang bekas di cium oleh Snapp.
"Menurutmu?" Pria itu tersenyum simpul, "aku hanya ingin memberi mu sebuah penghargaan."
Silia tidak percaya, penghargaan macam apa itu, aneh sekali.
Mendapati Silia yang hanya terdiam mematung menatap nya, Snapp kembali berujar, "asal kau tahu, banyak yang mengantri untuk mendapatkan ciuman dariku, kau beruntung bisa mendapatkannya tanpa kau minta."
Beruntung kepalamu, aku malah merasa rugi. Jawab Silia dalam hati.