Chereads / Musim Yang Selanjutnya / Chapter 4 - 1. MUNGKIN

Chapter 4 - 1. MUNGKIN

05.15

Bintang terbangun dari tidurnya. Ia berjalan seperti zombie menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan mandi — dingin itulah yang ia rasakan. Hari ini bintang akan memasak nasi goreng untuk bekal sekokah."Telur, Chili,bawang,nasi,minyak, sosis,ayam, semua udah siap. Tinggal minyak spatula sama kuali"Monolog bintang.

Dengan lihainya tangan tata menggoreng nasi hingga matang. "sipp penutup. Jadi deh kotak mana kotak nasi"

"Lho, dek ngapain pagi pagi di dapur" ucap mama datang dari arah belakang.

"Eh, mama bikin dede kaget aja. Adek lagi bikin nasi goreng buat bekal dede sama esa. Nanti mama cobain ya" memang aku sengaja bangun pagi untuk membuat bekal,dan nanti setengahnya akan ku berikan kepada esa.

'"Kan bisa suruh tante kamu atau mama yang bikinin" ujar mama

"ngak bisa dong ma. Biar tambah spesial harus dede yang buat heheh"

"mau mama bantuin ngak?"tawar mama,tapi aku menolak dengan alasan.

"Ngak usah ma bentar lagi kok. mending mama masak lauk yang lain buat hari ini" tolak tata.

"tolong kamu buatin papa kopi ya mama mau ke metik daun singkong ke belakang bentar"ujar mama lantas pergi "Iya,

yang banyak ya maa soalnya porsi tante kayak kambing" candaku yang di balas mama dengan tawa.

Akhirnya masakan ala Bintang sudah siap di nikmati,tapi sebelum itu di diamkan di wadah bekal. Bintang membuatkan papanya kopi di mesin. Setelah membuat kopi untuk papa nya ia pergi ke kamar untuk bersiap siap sembari bersenandung senang.

***

Sekarang tata sudah berada di meja makan bersama keluarga. Sedikit info di rumah sederhana ini ada enam orang. Papa, mama, tante, abang, dan tata.

"Kak besok buatin sayur ini lagi ya. Enak banget sumpah, ngak ada tandingnya"Ujar tante menunjukkan sayur daun singkong yang di masak mama.

"Ngak baik loh tan makan itu banyak banyak" ucapku

"Biarin dek, terserah tante asal bahagia aja"

respon abang

"Makan ngak boleh sambil ngomong. Udah gede kok kayak bocah" Kata papa membuat kami terdiam

"kan sendoknya masih di pegang pa, belum di masukin ke mulut jadi boleh dong"ucapku dengan cengiran.

"Udah udah semua sama aja" Kata mama menyendok nasi

"Mama juga"

***

"Daah papa" pamitku ke papa. Aku sudah di depan gerbang SMA HATARI. Papa akan berangkat ke luar kota untuk beberapa hari, jadi aku akan di antar jemput oleh pak sopir — mang giman.

Taaa"Ujar seseorang mengagetkan ku, setelah mobil papa melaju dengan kecepatan normal.

"Risaa. Jangan kayak gitu,lo tu nyebelin banget sih,hishh" —Kesalku

"Iye iye maaf, lo sih bengong aja"

"siapa yang bengong coba? dalah gue duluan" aku meninggalkan risa jauh jaraknya. Sampai dia mengejarku.

"TATA DIAM DISITU LO" Astaga ini adalah skenario yang sangat memalukan.

"apa sih ris. Orang orang pada liat kesini tau" semua yang melewati lapangan SMA HATARI pandangannya terpusat pada kami.

"Duh, gur maaf yang kedua kalinya. Debenarnya gue mau kasih tau lo kalo ada berita superrr duperr terbaru"

"Yaudah apa?Cepetan bambang"

Risa melirik jam di tangannya "Nanti istirahat deh gue kasih tau. Bentar lagi bel"

Ujar risa membuat aku sangat sangat kesal. Ingin rasanya aku menampol jidatnya yang lebar.

"kampret lo riisaa"aku mengejarnya sampai ke dalam kelas, dan terjadilah aksi kejar kejaran.

***

Kringggg... kringgg...

_BREAK TIME_

"Aigoo banyak banget sih tugasnya. Pakai rumus lagi" ucap risa mengeluh tugas bahasa inggris. Padahal bahasa inggris tidak memakai rumus, memang ia tapi itu seharusnya sudah di pelajari di kelas sembilan SMP.

"Enggak tuh, biasa aja. Btw apa syaratnya?"

"Makan dulu aja ta ke kantin, perut gue udah bunyi dari tadi"

"Lo ngantin duluan aja gue mau ngasih esa bekal"

"Gue ikutt" seru risa.

Kami berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya esa. Hanya dengan satu belokan ke kiri, naik ke atas tangga,belok kanan sampai deh.

"pstt.. ta itu esa lagi sama sii, siapa namanya?"

"Bulan. Gue samperin ngak ya? "

"nah iya, lo samperin aja kalik. Nanti kalo ada apa apa kita lari"

"Lo ngelucu ris? Sori nggak lucu"

Bintang melanglah ke arah esa dan disana ada bulan juga,mereka tidak satu kelas.

"Esa... lagi ngapain? " ucap bintang —memegang erat kotak bekalnya.

"ngak ada. lo ngapain ke sini? " kata mahesa

"tau ni baru aja mau ngajakin esa ke kantin"ujar bulan — sinis.

Bintang menyembunyikan kotak bekalnya di balik punggung.

" kebetulan tadi cuma lewat doang. kalo gitu gue duluan" ujarku — menarik tangan esa lalu ku sodorkan kotak bekalnya sambil berucap"Dimakan ya, jangan di buang"

Bintang menghampiri risa yang menunggu di depan pintu."Udah? cepet banget"

"udah. ayo ke kantin"

Sedangkan di kelas

"apa sih tuh anak, ngasih nasi goreng. kasih ke dino aja sa"

"enggak usah nanti gue buang"

Jahat sekali esa, jika tata tau tata hanya bisa tersenyum menanggapinya.

***

"Sambil makan bakso kasih tau ris syaratnya"

"oh iya anterin gue nanti ke toserba"

"Ngapain sih? jangan bilang lo mau minta di traktir" ujar tata. "Yaelah ta ta. Sekalian lo juga beli apa kek gitu yang mau di beli" ucap risa yang di angguki oleh tata.

"Ayo gue udah. Lima menit lagi bel"

ucap tata,risa malah merespons dengan menyanyikan lagu lima menit lagi.

DIKELAS

"Ta gimana kalo syaratnya gue ubah"

"jadi apa? jangan yang aneh aneh tapi. Pas ituclo suruh gue bilang make up tante tante terlalu ngejreng. Awas kali ini lebih parah"

"kan pas itu dare bintang""iya sih,jadi apa syaratnya?"

"Traktir gue di mall"

"WHATT?"Dengan refleksnya aku berdiri dari dudukku. Namun tampaknya ucapan ku tadi adalah petaka.

"BINTANG. KENAPA KAMU TERIAK TERIAK? "

"sial. mama tolong tata. hiks.. hiks... "Batin bintang dalam hati.

Aku melirik ke arah risa. Matanya seperti berbicara

"Poor you bintang"

"Eh? a-anu inu bu si risa tadi bilang katanya ada kecoa mati di meja saya. Jadi saya kaget" eles bintang

"Lah kok gu_"

"Saya buang dulu bu kecoanya" Jika para cewek cewek biasanya takut sama kecoa maka aku tidak. TIDAK PERNAH UNTUK TIDAK TAKUT. Aku membuang kecoa yang ada di bawah meja menggunakan kertas, aku berani jika sudah mati dengannya.

Dalam hati aku berterimakasih kepada kecoa. Karena sudah menjadi bahan bohongku kekeke.

***

Sepulang sekolah aku dan risa di antar oleh mang giman ke toserba untuk memenuhi syarat dari berita pentingnya risa, entah apa yang intinya aku sudah terlanjur penasaran.

"Udah ris ini udah banyak yang lo masukin ke keranjang. Buat apa sih beli makanan cepat saji banyak banget. Ini juga, beli kimchi nya satu aja."

"Paan sih gue yang makannya bukan lo mytata"

"aigoo. serah lo deh. asal bahagia aja"

"Aku terharuu" ucap risa dengan tampang lebaynya.

Selesai menyelesaikan misi. Mang giman kembali mengantar risa ke rumahnya, yang mirip seperti istana.

"Daah ta, kalo lo mau beritanya telepon gue. jangan lupa siapin hati"

"Iya daah risaaa"

Usai bermapitan dengan risa. Mobil yang di kendarai oleh mang giman itu melaju dengan kecepatan sedang. Sesampainya di rumah aku melihat ada beberaa kendaraan motor terparkir di garasi.

"TATA YANG PALING CANTIK PULANG"

"Tata ngak usah teriak teriak nak, mama juga tahu kalo dede pulang" nasihat mama

dengan polosnya aku bertanya "kok bisa?"

"Kan suara deruman mobil, garasi deket sama dapur mama di dapur, kamu langsung ke dapur"

"Oh iya ya" ucap ku baru sadar

"Abang udap pulang ma? "

"Udah tu lagi main game di kamar sama temennnya"

"hm, pantas ada banyak motor tadi. dede ke kamar ya ma"

"Ini sekalian kamu bawain snack ke kamar abang" kata mama menyodorkan empat bungkus snack dan lima botol minuman kaleng.

"Manja banget sih mama abang" ujarku sambil berjalan.

Aku menaiki anak tangga,tata menguping sebentar di depan pintu kamar abangnya. Hanya terdengar suara musik yang berganti ganti, ahh aku tau mereka sedang menonton di aplikasi tok tok.

Tok... tok... tok...

"Abanggg ade masuk ya"

Ceklek...

"Astaga pada tidur ternyata. Ck.. ck.. ck.. kayak ngak ada rumah aja"

"Bang Reno ini ada snack dari mama, jangan di habisin ya"

"Eh. Makasih bintang jadi ngerepotin"

"Iya, emang. Ngerepotin." ucapku dengan penuh penekanan

"galak amat, udah sana pergi kerjain pr nya"

usir bang reno.

Bang Reno adalah salah satu sahabat abangku dari empat.

"Harusnya lo yang pergi"

setelah mengucapkan kalimat itu, aku menutup pintu kamar kakakku cukup keras.

Di sampingmya ada kamarku. Aku langsung masuk ke kamarku,merebahkan diriku di kasur empuk kesayanganku.

Tiba-tiba bintang teringat sesuatu ia lupa menelpon risa.

Tata menpush nomor risa

tutt... tutt.. tu_

"hallo? " kata risa di seberang sana

"ris apa beritanya? "

"lo udah siapin hati belum? "

"buat apa sih. Perasann gue jadi ngak enak"

"Lo udah kalah sebelum memulai ta. Di beritakan bahwa mahesa sahabat kecil lo sama bulan sepupu lo PACARAN. Tapi gue ngak tau ini beneran ape kagak soalnya kemarin ada yang liat si esa nembak ulan. Udah itu si Ulan bikin postingan dia sama esa di puncak. Terus captionsnya My Boo"Ujar risa panjang lebar.

"H-hah maksud lo mereka sekarang pacaran? jujur ris gue ngak tau mau seneng apa sedih. Tapi,nasinya di makan ngak ya? "

"Kalo udah gitu sih fiks di buang. Tapi, lo harus tetep seneng ta,gue tutup dulu ya jeng"

tut...

Seneng ya? aku tertawa miris. Abangg tolngg dede...

***

p.s "maaf jika ada kesalah dalam pengetikan(Typo),jika ada kalimat yang kurang di fahami, jika ada kata (") itu adalah simbol (").

Terimakasih sudah membaca cerita saya, yang masih banyak kekurangan.

Tetap stay dirumahaja, jangan lupa pakai masker,pakai hand sanitizer,dan makanan makanan yang sehat!!"

SALAM HANGAT,

-AUTHOR