Sementara itu Ki Ageng Marto bersama adiknya yang bernama Raga Palupuh nampak sedang duduk di Pendopo sambil menikmati wedang jahe yang disediakan oleh para cantrik, mereka memperbincangkan persoalan yang dibawa Kebo Umbaran.
"Bagaimana Kakang Ageng?" tanya Raga Palupuh.
"Hehehe ... mmcah ... sebut namaku yang sebenarnya Raga Palupuh," pinta Ki Ageng Marto.
"Heh ... iya, baiklah Kakang Kanigoro," balas Raga Palupuh.
"Bagus ... meskipun nama itu terasa janggal bagiku karena memang sudah terlalu lama tidak digunakan, namun sangat menyenangkan dan enak didengarnya, karena nama itu dibuat oleh orang-orang yang telah mengasihi dan merawatku sejak kecil, sejak aku bayi, aku harus pergi, mumpung hari masih pagi, seperti permohonanku semula kepadamu, pimpinlah perguruan ini, pimpinlah dengan baik sebagaimana kau memimpin dirimu sendiri," pinta Ki Ageng Marto yang memiliki nama kecil Kosgoro.