BRAAAKHHH!
Kesabaran Kinn hilang setelah dia mengunci pintu ruang tamu dari dalam. Dilemparnya tubuh Porsche dari belakang, dibantingnya hingga terjembab ke sofa, dan pukulannya pasti bisa meremukkan wajah andai Porche tidak menangkisnya.
"WOE!! BRENGSEK!!"
"Kau ... yang brengsek sudah memporak-porandakan hotelku," kata Kinn. Dia meremas kedua tangan Porche di atas kepala sebelum memborgolnya cepat.
Crakk! Crakkk!
"Aihh ... itu curang! Itu curang!"
Kinn meremas pergelangan tangan Porche hingga ekspresi wajah itu berlipat-lipat. "Kau pikir aku tidak tahu? Bawahanku bilang kau membawa kabur mobil koleksiku yang paling berharga, hah? Lalu sekarang kau ingin memakiku di depan adikmu? Sopan sekali caramu."
Borgol di tangan Porche bergemericing. "LEPASSS!"
Kinn pun meremas tangan itu makin kuat.
"Aarghh!"