Semenjak mereka resmi pacaran, Vegas justru tidak keberatan meniru gaya mudanya. Atau lebih sering tersenyum cerah. Setidaknya di depan orang-orang terdekat.

"Ahhh ... lagi," desis Pete ketika Vegas keluar. Dia tampak tidak puas, dan Vegas segera membalik posisi mereka agar menimpanya. Lelaki itu tidak menunggunya siap. Vegas langsung membuka pahanya lebar, kemudian menerobos kembali ke dalam.
PLAK!
"Hhhh ....."
Vegas menjilati jemari Pete yang sangat kaku. Entah kenapa begitu. Apakah tidak bercinta dengannya terlalu lama membuatnya gugup?
"Lepas, Vegas."
Jambakan Pete ke rambutnya sendiri bahkan semakin kuat.
"Hei, jangan sakiti dirimu sendiri, Baby."
"Vegas ... Vegas ...." desah Pete tanpa disadarinya. "Jangan berhenti, Vegas. Aku tidak mau tahu," katanya menuntut.
Vegas pun mencium bibir itu agar suara memohon Pete tidak terdengar lagi. Dia tahu, meski Pete sok ingin menguasainya, sebenarnya dia sangat ingin dihancurkan.