"Kutanya, Porche. Kau mencintaiku juga atau tidak?" tanya Kinn.
"Pertanyaan macam apa lagi itu?" tanya Porche dengan bersungut-sungut.
"Jawab saja."
"Tidak mau, Kinn."
"Porche."
Porche pun menelan ludah, lalu memandangi bibir Kinn yang tampak menahan getar emosi. "Sama," katanya. Lalu fokus ke kedua mata sang kekasih. "Tentu saja sama denganmu, Kinn. Kalau tidak, buat apa cincin ini kupakai?"
"Kalau begitu masalah selesai," kata Kinn. Dia menarik dagu Porche, mendekatinya, tetapi justru melabuhkan bibir ke leher. Cup. Kinn juga mengendus aroma khas Porche beberapa saat, sebelum kemudian mengeluskan ujung hidungnya ke sepanjang jakun. "Asal kau tahu saja," bisiknya. "Aku tidak butuh apapun dari pasanganku. Status sosial? Uang? Jabatan dan hal-hal yang semacam. Aku sudah punya semuanya."
Porche pun balas menggenggam jemari Kinn, yang mendadak meraba cincin di jari manisnya. "Seriusan?"