Caramel memasukki kelasnya dengan wajah menahan kesal karena perbuatan Aldebaran pagi tadi. Rara menghampiri Caramel yang sedang berjalan sembari menghentakkan kakinya kencang.
"Caraaaa, lo kenapa sih? Pagi pagi udah ngamuk aja." Tanya Rara yang menatap Caramel dengan tatapan penasaran. Caramel memang biasanya selalu datang dengan wajah ceria dipagi hari, tapi untuk kali ini sepertinya tidak.
"Ada mas ojek yang ngeselin!" Jawab Caramel yang dijawab oleh tawaan kecil dari Rara.
"Mas ojek nya ganteng tuh kayanya." Jawab Rara yang tadi memang melihat Caramel turun dari motor besar berwarna hitam bersama seorang pria yang sepertinya sangat tampan itu.
"Ra! Sumpah deh kalo lo ada diposisi gue, mungkin itu cowo udah mati terkapar karena lo tinju." Ucap Caramel penuh kesal yang membuat Rara tertawa kencang.
Rara memang sering mengikuti kegiatan bela diri, apapun itu, karena Rara merasa bahwa dirinya harus bisa menjaga dirinya sendiri disaat tak ada orang yang bisa membantu nya jika suatu saat terjadi hal yang buruk.
Rara pun akhirnya merangkul bahu Caramel dan membawa nya menuju kelas mereka berdua dengan senyuman ceria. Caramel pun ikut merasakan ceria nya Rara sehingga rasa kesal nya pada Aldebaran tadi sudah perlahan menghilang.
Bel masuk pun berbunyi yang menandakkan seluruh murid harus mengikuti pelajaran yang sudah ditetapkan. Caramel memperhatikkan guru yang mengajarkan rumus matermatika di depan dengan sangat teliti, namun tetap saja percuma karena otak Caramel tak menyanggupi rumus rumus panjang dan rumit itu.
Singkat waktu Bel istirahat pun berbunyi yang membuat seluruh murid berlarian cepat ke arah kantin yang masih sepi. Caramel hanya berjalan santai karena dia memiliki seorang teman yang sangat hebat dalam hal mengantri.
"Caraaa, nih gue beliin mie ayam mang sultan sesuai janji gue sama lo kemaren." Ucap Aldo sembari mengangkat alisnya dan tersenyum menyebalkan. Caramel duduk disalah satu bangku disana dan tersenyum kepada Aldo sebagai tanda terimakasih nya.
Aldo dan Cara pun memakkan mie ayam nya yang sebelumnya sudah diberikkan saos sambal. "Ko udah makan lagi sih?!" Kesal Roni yang baru saja datang dari pintu masuk kantin.
"Lagian kelas lo lama amat si keluarnya." Ucap Rara sembari memakkan mie ayam nya juga.
Roni, Aldo, Rara, dan Caramel memang dari kelas yang berbeda tetapi ekskul yang sama yaitu ekskul musik, maka dari itu mereka bisa saling mengenal. Aldo berada di kelas 12 IPS 1, Roni berada di kelas 12 IPA 3, Caramel dan Rara berada di kelas 12 IPA 2.
"Tuh udah gue beliin mie ayam mang sultan buat lo, udah pake extra berlian dan emas." Ucap Aldo dengan wajah datarnya. Aldo memang membelikkan semua teman dekatnya mie ayam karena merasa telah menipu teman dekatnya itu kemarin saat bermain game.
Ucapan Aldo tadi langsung membuat Roni menampilkan senyuman kegirangannya itu, kini Roni sedang berusaha untuk memeluk Aldo dan tak lupa untuk berusaha mencium pipi chubby nya.
"Aaaahhh Roni jauh jauh lo jangkrik!" Kesal Aldo karena Roni masih tak menyerah untuk bisa mencium pipi Aldo.
"Makan ga lo semua?! Atau gue santet online?!" Kesal Rara yang sedari tadi ingin memakkan mie ayam nya malah tak jadi karena tempat duduk Aldo di sebelah Rara. Caramel hanya melihat tingkah teman temannya itu tanpa mau ikut campur, Caramel serasa menonton film Tom and Jerry secara langsung.
"Si Cara bukannya menengah malah makan doang." Ucap Roni yang sudah mulai kembali normal. Caramel melihat ke arah Roni sekilas lalu memakkan mie ayam nya itu. "Ya lagian berantem mulu setiap hari, kan cape menengah nya juga!" Kesal Caramel yang disetujui oleh Rara.
Roni dan Aldo hanya bisa menundukkan kepala nya seperti menyesal karena telah bertengkar setiap hari nya. Bel istirahat pun diisi dengan obrolan biasa dari para anak remaja.
-------------------------------------------------------
Caramel sedang berjalan menuju keluar gerbang nya karena jam sekolah telah selesai. Belum juga semua murid keluar kelas nya Caramel sudah keluar duluan karena ingin menghindari Aldebaran yang akan menjemputnya. Tapi siapa sangka jika Aldebaran ternyata sudah ada dengan motor kesayangannya itu di depan sebuah warung yang terletak di seberang sekolah Caramel.
"Cara!!" Panggil Aldebaran sembari meminum sebotol minuman berwarna yang sepertinya rasa kopi. Caramel pun langsung pergi sedikit berlari ke arah kanan karena jalan itu akan menuju ke halte. Mengapa disaat seperti ini kendaraan umum tidak datang cepat sih.
Cara memang sudah biasa menggunakkan kendaraan umum seperti ojek, bis, maupun angkutan umum. Dia hanya dijemput oleh supirnya ketika Caramel meminta atau jika disuruh oleh orang tua nya. Dengan cepat Aldebaran menggunakkan helm nya dan menaikki motornya untuk menghampiri Caramel yang berlari menjauh.
Karena kelihaian Aldebaran menggunakkan motor, kini Caramel pun tidak bisa berlari lagi karena motor Aldebaran sudah tepat berada di depannya. "Asal lo tau Car, orang tua gue ada dirumah lo sekarang! Kalo gue ga bawa lo kerumah ntar gue mati karena diomelin mama." Ucap Aldebaran menjelaskan.
"Gapeduli!" Ucap Caramel dengan memberikkan tatapan angkuh nya di depan Aldebaran. Aldebaran hanya terkekeh sinis lalu membuka helm nya dan menatap Caramel tajam. "Ikut, atau lo mau mati sekarang?" Tanya Aldebaran dengan wajah seperti ingin membunuhnya.
Bisa dibilang kini Caramel sangat ketakutan dengan ucapan yang dilontarkan oleh Aldebaran tadi, tetapi dia tetap menutupi nya karena ingin menjauhi lelaki seperti Aldebaran sebelum mereka menjadi suami istri nantinya.
"Ntar lo masuk penjara kalo bunuh orang!" Balas Caramel.
"Gue orang kaya, bisa keluar cepet ko." Jawab Aldebaran santai dengan senyum angkuh nya. Caramel berdecak kesal, siapa lelaki itu bisa menyuruh Caramel seenaknya.
Caramel tak mau bertengkar lebih jauh di daerah sekolahnya, akhirnya Caramel pun mengalah dan menaikki motor Aldebaran dengan cepat tanpa berbicara sepatah katapun. Aldebaran melajukkan motornya dengan kecepatan sedang agar jika nanti Caramel jatuh dia tak akan langsung meninggal. Perlu diingatkan jika Caramel tidak memakai helm.
Aldebaran memang jago nya jalanan jadi dia tak usah bersusah payah menghindari polisi yang berada di jalan raya karena Aldebaran tau daerah manapun yang ada jalan tikus. Caramel mengerutkan keningnya bingung disaat motor Aldebaran malah melaju ke arah lain dari arah ke rumahnya.
"Jek, mau kemana nih?!" Tanya Caramel sedikit berteriak karena takut tidak didengar oleh Aldebaran.
"Ke tongkrongan gue dulu, bentar!" Teriak Aldebaran juga takut tidak didengar oleh Caramel.
"Gue gamau!!" Teriak Caramel kesal
"Bodo amat" Ucap Aldebaran tak memperdulikan tolakkan Caramel tadi.
Caramel memukul mukul badan Aldebaran dari belakang namun tak direspon apapun oleh lelaki itu. Apakah badan nya adalah besi? Karena Aldebaran tak merasakkan sakit apapun padahal Caramel memukul nya sekuat tenaga.
"Tenaga lo kaya tenaga semut." Ucap Aldebaran singkat yang membuat Caramel semakin dibuat kesal oleh lelaki ini. Caramel pun akhirnya menyerah dan mengikuti apa yang diinginkan oleh lelaki didepannya itu.
Ada juga ya orang yang ngeselin dan seenaknya banget kaya Aldebaran? Cara bunuh juga lo Aldeb
-Caramel