"Aku... menyukaimu sebagai perempuan" kata Eiji.
"Tapi Eiji Akirra kan bukan perempuan?" tanya Kano.
"Intinya aku menyukainya oke" kata Eiji yang sudah memerah wajahnya.
"Sekarang kau sudah tahu kan?" tanya Eiji pada Akirra.
"Ya aku tahu" wajah Akirra memerah.
'Jadi selama ini Eiji-kun benar-benar menyukaiku sebagai perempuan? Kekadih sungguhan?' batin Akirra.
Saatnya beristirahat, namun Akirra masih kepikiran soal pernyataan Eiji tadi. Dan Eiji pun sama ia tak tahu harus menghadapi Akirra seperti apa. Biasanya ia kan bertindak seduka hatinya. Namun karena Akirra sudah tahu perasaannya yang sebenarnya, ia jadi merasa malu.
'Eiji-kun menyukaiku? Sejak kapan?' batin Akirra bertanya tanya.
Akhirnya Akirra tertidur dengan penuh tanda tanya, keesokan paginya ia telah bangun duluan, Eiji juga. Mereka tak sengaja bertatapan, keduanya memalingkan wajah karena malu. Eiji malu karena sudah ketahuan menyukai Akirra, sedangkan Akirra malu karena mengetahui perasaan Eiji.