awan gelap menyelimuti kota matahari yang seharusnya bersinar harus bersembunyi dibalik awan yang mulai mengeluarkan rintik air. seorang gadis sedang duduk menatap luar jendela ia menatap jauh entah apa yang difikirkan ya setelahnya ia menghelan nafas berjalan menuju keluar kamar tetapi sebelum. Itu iya menggambil tas sekolahnya langkah kaki menuruni tangga ia berjalan menuju meja makan untuk sarapan.
"selamat pagi Hinata-sama. mau sarapan apa?" ujar seorang pembantu rumah tangga sopan
"tidak perlu bibi" ujar Hinata
"kalau seperti itu saya permisi Hinata-sama" ujar sang pembantu rumah tangga dan dibalas anggukan oleh Hinata
Hinata menuangkan segelas susu dan menggambil selembar roti tawar dan memakannya dengan tenang ia menghelan nafas entah mengapa hidup di rumah yang sangat besar membuat dirinya sesak
menyelesaikan sarapan dengan cepat Hinata pun bergegas berangkat menggunakan mobil pribadinya. menyalakan mobilnya menuju sebuah sekolah elit bernama Suna Internasional High School atau sering disebut ( SIHS ).
menempuh perjalanan 20 menit dengan menggunakan mobilnya Hinata berjalan dengan lambat ia menikmati perjalannya. seulas senyum bertanggar dibibirnya melihat sepasang suami istri yang mengantar buah hatinya menuju sebuah sekolah taman kanak-kanak. tiba-tiba senyumnya luntur mengingat masa kecilnya yang tiba-tiba berubah drastis dan mengubahnya menjadi seperti sekarang.
tidak terasa perjalanan menuju sekolah telah sampai memasuki gerbang sekolah yang sangat mewah.
pov Hinata on
aku membuka pintu mobilku. aku mengedarkan pandanganku aku melambai membalas lambaian tang sahabatku
"Hinata-chan" ujar sahabatku bernama Temari ia merupakan anak dari pemiliki sekolah ini berambut pirang ia berkuncur 4.
"kau lama sekali Hinata-chan" ujar sahabatku satu lagi yaitu ten-ten ia merupakan seorang gadis keturunan china bersurai coklat ia selalu mencempol rambutnya menjadi 2 tapi ia tetap cantik.
"iya lama sekali" ujar Temari sambil cemberut
"maaf ya sahabatku yang cantik" ujarku sambil menunjukan wajah bersalah
"baiklah kami maafkan" ujar ten-ten sambil tertawa. aku dan Temari pun ikut tertawa ya seperti ini lah saat berada di sekolah aku merasa hidup dengan gayaku sendiri.
pov Hinata off
bel sekolah berbunyai Hinata,Ten-ten, dan Temari memasuki kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
hari ini merupakan pelajaran sejarah. para siswa dan siswi sangat memperhatikan pelajaran hingga tidak terasa pelajaran selesai
"baiklah anak-anak pelajaran kita akhiri hari ini. minggu depan kita akan mengadakan ulangan harian" ujar sang guru sejarah
"baik pak" ujar serempak siswa dan siswi di kelas
setelahnya kelas hanya di isi dengan kesepian. para pelajar pergi keluar untuk menggisi perut yang mulai keroncongan Temari dan Tenten berjalan menuhu meja Hinata
"ayo kekantin" ujar Temari
"ayo" balas Hinata sambil berdiri lalu berjalan dengan sahabatnya kantin.
sesampainya dikantin mereka memesan makanan
"Hinata-chan kau mau pesan apa?" tanya Ten-ten
"hm, aku ingin ramen dan jus jeruk" ujar Hinata dan dibalas angguk Tenten
"kau Temari-chan?" ujar Tenten
"sama seperti Hinata-chan saja" ujar Temari
"baiklah kalian duluan cari meja aku disini pesan makanan". dan dibalas anggukan oleh Hinata.
seletah mendapatkan meja Hinata dan Temari mendudukkan dirinya
"Kau akan datang malam ini Hinata?" tanya Temari
"iya. aku bersama Tenten" balas Hinata
"baiklah nanti malam aku menunggumu" balas Temari lalu fokus ke layar ponselnya.
tak berselang lama Tenten datang membawa nampan
"ini pesananmu" ujar Tenten sambil meletakan nampan di atas meja. lalu ia mendudukan dirinya di sebelah Temari
"terima kasih Tenten-chan" ujar Hinata sambil tersenyum dan dibalas anggukan
"setelah pulang sekolah kita kebutik" ujar Tenten dan dibalas anggukan oleh Hinata setelahnya mereka menyantap makanan itu dengan tenang.
.....
sepulang sekolah Hinata dan Tenten menuju butik langganan mereka berdua memasuki butik
"selamat datang nona" ujar seorang penjaga butik
"ada yang bisa saya bantu" ujar sang penjaga butik
"kami ingin membeli gaun pesta malam" ujar Tenten
"baik mari ikut saya nona" ujar sang pelayan sambil berjalan menuju ruangan gaun pesta malam.
"silakan nona" ujar sang penjaga sopan
Hinata dan Tenten memasuki ruangan itu disana mereka di suguhkan dengan gaun pesta yang sangat indah.
Tenten mengambil sebuah gaun berwarna hijau muda ia menunjukan kepada Hinata
"bagaimana menurutmu Hinata-chan?" tanya Tenten
"ini sangat bagus untukmu Tenten" ujar Hinata sambil tersenyum
"baiklah aku mau coba yang ini" ujar Tenten kepada penjaga butik itu
"baik nona disana ruang gantinya" ujar penjaga sambil menunjuk sebuah pintu berwarna putih. tampa nenunggu lama Tenten pun berjalan dan memasuki ruangan ganti.
Hinata sedang berjalan melihat-lihat gaun. matanya tertuju kepada gaun berwarna biru gaun malam yang sangat cantik ia menyentuh gaun itu.
"pilihan yang bagus nona" ujar pelayan itu mengagetkan Hinata
"maaf nona" ujar sang pelayan sambil menunduk
"tidak apa-apa" ujar Hinata lembut
"gaun ini sangat cocok untuk nona. nona pasti sangat cantik menggunakanya" ujar sang pelayan.
"bagaimana Hinata-chan?" tanya tenten sambil keluar dari ruangan
"kau sangat cantik Tenten-chan" balas Hinata
"sudah ku putuskan aku akan membeli ini" ujar Tenten semangat
"tolong bungkuskan baju temanku dan baju ini" ujar Hinata laku pergi menuju tempat pembayaran. Hinata mengeluarkan kartu ATMnya lalu berjalan menuju kursi tunggu menunggu sahabatnya Tenten.
TBC