~Morsa~
"Teror ini benar-benar serius dan sangat mencekam", Kata raja."seribu prajurit tewas dengan keadaan mengenaskan. Aku penasaran dengan makhluk apa yang tengah meneror jalur Rym kita"
"Benar paduka, jika seperti ini terus jalur Rym tidak bisa di gunakan sebagai tempat perdagangan lagi, dan itu akan bisa mengakibatkan jatuhnya perekonimian kerajaan secara drastis" tanggap seorang tangan kanan sang raja.
Raja menundukkan kepalanya, tangannya memijat-mijat kepalanya.
"Aku pusing sekali. sangat kebingungan menghadapi masalah ini. Ditambah satu lagi, para masyarakat mengira semua ini karena sebuah kutukan jahat. Lihatlah keluar sana", Kata raja kepada tangan kanannya itu.
"Sang tangan kanan itu pun beranjak ke arah jendela, lalu ia melihat keluar dari jendela itu. Masyarakat berbondong-bondong keluar rumah memenuhi jalan sembari berteriak-teriak histeris tidak karuan.
Sementara itu Trx dan raja Arlem serta pengawal-pengawalnya telah menemukan tempat yang cocok untuk dijadikan lahan pasar. walaupun tempat itu berjarak sangat jauh dari kerajaan Vinsilm, tetapi tempat itu cukup nyaman. Di sana tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, tempat itu dipenuhi rerumputan hijau dan tidak jauh dari tempat mata air, airnya pun sangat sangat jernih dan juga terdapat ikan-ikan yang hidup didalamnya. Raja Arlem langsung saja mengklaim tempat ini dan siap diubah menjadi lahan pasar yang sangat besar.
Lalu ia memerintahakan 350 tukang bangunan yang sedari awal ia bawa kemari, tidak lain dan tidak bukan membuat tenda-tenda untuk para pedagang yang akan bertransaksi disini nantinya.
Ke esokan harinya raja Arlem membawa sedikitnya 100 pedagang dari kerajaan sendiri agar mulai sekarang berjualan di lahan pasar baru ini tanpa bayar sewa, namun apabila barang yang mereka jual mendapatkan keuntungan, maka mereka harus membagi hasil mereka dengan raja. Dengan begini mereka yang ingin berniaga dengan modal kecil bisa menjalankan usaha mereka tanpa membayar sewa seperti pasar-pasar mana biasanya.
Raja Arlem juga mengutus banyak orang untuk menyebarluaskan tentang lahan pasar baru saja ia buat ini yang bisa digunakan oleh para pedagang dari penjuru mana saja tanpa harus bayar sewa, tetapi hanya cukup membagi hasil keuntungan dari penjualan yang mereka dapatkan. Raja Arlem juga menyuruh para utusannya untuk menginfokan kepada setiap orang bahwa jalur Rym kini sedang terjadi penutupan sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.
Akhirnya para pedagang maupun pembeli yang biasanya bertransaksi di jalur Rym kini berpindah ke pasarnya raja Arlem. Bukan hanya yang biasa bertransaksi di jalur Rym saja yang tertarik dengan pasar baru ini, tapi beberapa kerajaan-kerajaan di utara yang juga ikut tertarik untuk bertransaksi jual beli di sana. Dalam kurun waktu 7 hari, pasar baru ini telah ramai pengunjung, mau itu para pedagang dan pembeli. Salah satu rencana Trx berhasil yaitu menjatuhkan jalur Rym.
Dan karena hal itu raja Arlem sudah mulai sangat akrab dengan Trx, bahkan ia memberi Trx harta yang berlimpah ruah. Tentunya Trx bisa membeli apa saja yang ia mau sekarang, tapi Trx bukan tipe raja yang doyan berfoya-foya. Walaupun sekarang posisinya saat ini telah memegang tiga kerajaan yang salah satunya kerajaan paling besar dari ketiganya yaitu kwurse. Ditambah kini ia baru saja diberi harta yang bejibun banyaknya. Sesuai janjinya apabila ia mendapat keuntungan yang sangat besar maka ia harus membagikan keuntungannya itu kepada para perompak yang sudah setia menemaninya dari awal kedatangannya di tanah utara sampai detik ini. 60 perompak yang sudah ikut menemaninya sangat tampak puas sekali setelah mereka mendapat keuntungan yang dibagikan Trx.
"Janjimu itu tidak pernah dusta, Trx", kata Alexa."para perompak ini tidak akan pernah kecewa setelah apa yang kau janjikan kepada mereka itu benar.
"Para perompak yang menolak ajakanmu itu adalah orang yang benar-benar rugi"
"Lantas bagaimana dengan Edden?", tanya Alexa.
"Aku membelikannya rumah baru, sepuluh ekor kuda perang, memberikannya 20 karung berisi emas yang itu semua awalnya itu yang termasuk harta yang diberi raja Arlem untuk ku sebelumnya. Kemudian aku beri dia kereta kuda, membelikannya sepuluh ekor sapi yang lima betina dan lima jantan, lalu aku membelikannya tujuh ekor domba, dan yang terakhir aku membuatkannya ladang perkebunan.
"Sepertinya orang-orang yang berada di dekatmu akan selalu mendapatkan keberuntungan bagi mereka sendiri. Lantas apa yang kau beri untukku?", tanya Alexa sambil tersenyum menyeringai ke arah Trx.
"Sudah pasti ku beri tujuh kapal untukmu", jawab Trx dengan diakhiri tawa kecil.
"Bagaimana dengan dua pendamping setiamu, Nora dan Hendric?"
"Mereka aku bebaskan menginginkan apa saja yang mereka mau, dan akan ku kabulkan"
"Kau sungguh dermawan Trx, sungguh dermawan".
"Rencanaku belum berhenti di sini. karena tujuanku sebenarnya masihlah panjang. Tolong panggilkan para perompak kesini"
Alexa pun dengan segera memanggil semua perompak untuk menghadap Trx.
Kepada mereka semua Trx berujar
"Kita akan melanjutkan rencana selanjutnya. Rencana inilah yang akan nantinya membawa dampak besar. Teruslah bersamaku, maka kalian akan mendapatkan ganjarannya oleh ku.
"Apa yang harus kami lakukan?", tanya salah satu perompak.
"Kalian kutugaskan untuk menyebar fitnah besar", jawab Trx.
"Fitnah apa?"
"Katakanlah, bahwa teror yang selama ini dirasakan oleh masyarakat Morsa adalah ulah perbuatan parlemen kerajaan sendiri"
"Mustahil fitnah itu akan berhasil. tidak mudah meyakini masyarakat bahwa raja atau parlemen kerajaan adalah dalangnya", komentar si perompak tadi.
"Sebuah kebohongan apabila terus-menerus di sebarkan, maka kebohongan itu terasa benar adanya", balas Trx.
"Biarkanlah fitnah ini menjadi kabar burung. Carilah tempat-tempat keramaian di kerajaan Morsa dan sebarkan fitnah ini dengan cara tidak terang-terangan seperti halnya pengumpat atau desas desus", lanjut Trx.
Setelah diberitahu rencana oleh Trx, para perompak itu pun menjelma menjadi masyarakat sipil di kota dan berbaur dengan orang-orang disana sekaligus menyebar fitnah. Memang, awalnya orang-orang tidak percaya bahkan sempat ada yang narah karena tidak terima pernyataan itu, akan tetapi para perompak terus-menerus menyebarkan fitnah ke seluruh sudut-sudut kerajaan, dari tempak makan hingga ke sel tahanan, dari ke seorang penjahit hingga ke penjahat. Mereka tiada hentinya memperluas fitnah sampai akhirnya membuat masyarakat sendirilah yang membicarakan fitnah itu ke keluarga, teman, dan orang-orang disekitar mereka yang malah membuat fitnah itu menjadi kuat dan hampir dipercaya oleh sebagian orang. Lantaran timbullah suatu kelompok anti kerajaan, mereka-mereka ini terdiri dari orang-orang yang sudah lama tidak menyukai raja dan parlemennnya, dan juga orang-orang yang termakan fitnah yang dibawa oleh para perompak yang bersumber langsung dari Trx. Kelompok anti kerajaan ini senantiasa menyulut kebencian ditengah-tengah masyarakat. Sungguh pun begitu, fitnah itulah yang menjadi akar kebencian yang masih disampaikan melalui lisan-lisa setiap insan didalam kerajaan.Berbanding jauh dengan keadaan kerajaan Vinlism, kerajaan itu semakain kama terlihat semakin makmur dari keberhasilan pasar baru yang di buka raja Arlem yang disarankan oleh Trx.
Pada sore harinya Trx menjumpai Edden dengan maksud yang sama yaitu untuk menyewanya sekian kalinya.
"Hei sobat!", sapa Trx saat sudah sampai didepan halaman rumah barunya Edden.
Edden yang sedang memandikan kuda perangnya, seketika menolehkan kepalanya ke arah Trx.
"Tugas apa lagi?", tanya Edden yang langsung mengetahui tujuan Trx datang kemari.
Trx tersenyum, merasa maksud kedatangannya telah disadari oleh si pembunuh ulung itu.
"Ada satu tempat yang berisi sekelompok orang yang harus kau bunuh", Kata Trx kepada Edden.
"Dimana tempat itu?", tanya Edden.
"Nanti malam kau ikut denganku ke sana"
Pada malam harinya Trx dan Edden menyusup masuk kedalam kerajaan Morsa dengan melewati benteng sebelah barat. Mereka mendapati dua penjaga yang sedang beroperasi di sana. Edden pun lekas membunuh mereka berdua dan Trx mengambil pedang dari salah satu penjaga itu yang terbunuh. Sebelum mereka meninggalkan ke dua mayat itu, mereka menyembuntikan mayat itu kedalam sebuah peti yang berada ditempat itu. Seusai mereka menyembunyikan kedua mayat itu, mereka melanjutkan tujuan. Trx menuntun Edden hingga sampai di sebuah pertenakan besar.
"Tempat apa ini?", tanya Edden.
"Seperti yang kita lihat, ini adalah sebuah pertenakan", jawab Trx.
"Mana sekolompok orang yang kau harus aku bunuh?"
"Ada di sana", Jawab Trx sembari menunjuk ke sebuah rumah."Bantailah semua orang yang ada didalam sana"
Tanpa bicara Edden langsung melaksanakan apa yang diperintahkan. Dia mendobrak masuk kedalam, tak lama kemudian terdengar dari luar suara jeritan orang-orang yang berada di dalam rumah itu. Setelah kembalinya Edden dari sana, tampak parangnya berlumuran darah.
"Ini imbalanmu", kata Trx sembari memberinya sekantong berisi kepingan-kepingan emas.
Ke esokan harinya tersebar kabar pembunuhan terhadap keluarga Temiere, yang dimana keluarga besar itu termasuk kedalam kelompok anti kerajaan. dan ditemukannya pula kedua jasad penjaga didalam sebuah peti yang berisikan anak panah. Para masyarakat mulai menyimpul-menyimpulkan pendapat mereka sendiri. Sebagian mengatakan bahwa kejadian pembunuhan itu dikarenakan perseteruan kelompok anti kerajaan dengan orang-orang yang berpihak pada kerajaan. Dari banyaknya dugaan-dugaan, hanya dugaan inilah yang paling kuat meyakinkannya, Sehingga terjadilah perpecahan ditengah-tengah masyarakat. Sebagian anti kerajaan dan sebagian yang lain pro kerajaan. Perpecahan ini sampai terdengar ke telinga sang raja. Raja pun segera mengambil tindakan, ia berusaha menyatukan kembali masyarakat-masyarakatnya yang mulai berselisih. Namun dari pihak anti kerajaan berprasangka usaha raja hanya sebuah siasat jahat dari raja sendiri. Tanpa berpikir panjang dan dikendalikan hawa nafsu para orang-orang anti kerajaan ini kemudian melakukan aksi pemberontakan seperti membunuh para penjaga, menculik orang, dan mencoba membunuh raja dengan cara meracuni makanan yang nantinya akan di santap sang raja. Masyarakat yang pro kerajaan sudah tak tahan menahan amarah yang sudah membendung kepala mereka terhadap tindakan-tindakan pemberontakan yang dilakukan orang-orang anti kerajaan. Tidak didapati dimana pun orang-orang anti kerajaan berada, maupun selak beluk kota, kecuali mereka mereka ini sudah dengan keadaan tak bernyawa. Dari pagi sampai paginya lagi penjaga-penjaga yang diseluruh penjuru kerajaan Morsa ini akan terus memburu para anti kerajaan. Mereka melakukan pembantaian itu tanpa perintah maupun seizin dari sang raja.
"Kerajaan sedang hancur-hancurnya", kata Alexa kepada Trx di sebuah perkemahan yang mereka buat. Cukup jauh jaraknya dari kerajaan Morsa karena perkemahan ini mereka buat didalam sebuah hutan.
"Jikalau seperti ini saatnya kita adu domba antar kerajaan", Ujar Trx.
"Dengan cara seperti apa?", tanya Alexa.
"Caranya sama seperti yang lama, menyebarkan fitnah. Tetapi sekarang fitnah itu ditunjukan kepada kerajaan Vinlism. Katakankanlah, ternyata sebenar-benarnya dalang dibalik semua ini adalah raja Vinlism, Arlem".
Ke esokan harinya dilakukannya lagi para perompak untuk menyiarkan fitnah namun dengan fitnah yang berbeda. Ternyata fitnah yang satu ini sangat cepat sekali meluas dan masyarakat lebih mempercayai desas-desus yang baru ini dibandingkan kabar burung yang lama itu. Fitnah ini juga diperkuat dengan hubungan Morsa dan Vinlism dalam ranah perdagangan yang selalu bersaing.
Salah seorang satu patih kerajaan Morsa menjumpai sang raja.
"Paduka!, Sepertinya dalang dibalik semua ini adalah ulah Vinlism. Dari dulu mereka selalu berusaha menyaingi kita, dan ingin menguasai oenuh perdagangan di utara, Pada kesempatan mereka mencari cara agar bisa menjatuhkan jalur Rym. Akhirnya mereka melakukan peneroran di jalur Rym itu sampai jakur Rym kita tutup sendiri. Diwaktu yang sama Vinlism membuka pasar baru dan berhasil dengan mudahnya menarik perhatian orang-orang. keberhasilan Itu bisa dapat mereka dapatkan dikarenakan jalur Rym sedang terjadi penutupan yang mana biasanya para pedagang maupun pembeli di jalur Rym kebingungan untuk mencari tempat yang bisa dijadikan sebagai temlat transaksi jual beli yang bagus selain di jalur Rym. Lalu dibuatlah oleh sang raja Vinlism lahan pasar baru yang lebih besar dari jakur Rym, dan para pedagang tak perlu membayar sewa, namun dengan keuntungan yang mereka dapatkan dari usaha mereka sendiri yang akan dibagi hasil ke raja Vinlism, Arlem. Kini kerajaan Vinlism perlahan-lahan menguasai perdagang di utara".
"Semua itu masuk akal, tapi bukannya itu hanya prasangka saja?", balas Sang raja kepada patihnya.
"Tidak ada hal yang lebih masuk akal dari sangkaan ini dibandingankan dengan sangkaan-sangkaan yang ada kaitannya dengan makhluk buas maupun kutukan-kutukan yang tidak jelas"
"Tapi bagaimana bisa mereka membantai habis semua prajurit yang kita kirim ke sana dengan mudahnya?", tanya raja.
"Edden gilburt". "Si pembunuh bayaran yang termasuk paling berbahaya di Vinlism", jawab si patih.
"Aku butuh kepastian. Kirim 40 prajurit ke jalur Rym malam ini. Aku ingin memancingnya".
Pada malam harinya 40 prajurit itu beroprasi di jalur Rym dengan rasa kegundahan gulana yang tinggi disertai ketakutan bila mati. Namun si pembunuh bayaran yang dinanti nanti tak kunjung datang samapi matahari terbit. Hari ke 2, hari ke 3, dan hari ke 4 beroperasi, mereka belum juga mendapati si pembunuh bayaran itu. Bilamana sudah hari kelima mereka beroperasi, mereka kedatangan dua penunggang kuda sedang memacu kudanya ke arah mereka. Dikarenakan waktu itu tengah malam dan penerangan hanya mangandalkan sinar rembulan dan obor-obor yang dibawa oleh sebagian prajurit, wajah kedua penunggang kuda itu menjadi sulit tuk bisa dikenali. Seketika kedua penunggang itu menghunuskan pedang mereka, para prajurit pun menyadari adanya penyerangan. Perlawanan antara para orajurit dan kedua penunggang kuda itu berlangsung terjadi. Kedua penunggang kuda itu berhasil menabrak 4 prajurit hingga tewas. Lalu salah satu dari mereka dipanah dan mengenai dadanya yang membuatnya jatuh dari kudanya. Sedang satunya lagi masih bertahan di atas kuda sembari menebas para prajurit yang menghadangnya dengan pedangnya. Temannya yang terpanah itu disergap dengan cepat oleh prajurit. Dan dia sendiri akhirnya terkepung dan diserang bertubi-tubi yang membuatnya menyerah. Ia pun ditarik sampai terjatuh ke tanah oleh beberapa prajurit. Ternata ia adalah seorang wanita, dan temannya adalah seorang pria.
Dibawahlah mereka berdua kehadapan sang raja. Tidak kuat lagi menahan rasa sakit yang ia dideritanya, si pria tadi pun mati ditempat dengan keadaan anak panah yang masih tertancap pada tubuhnya.
"Dia mati karena ke agunganku", ucap raja yang bersamaan datang.
"Siapa yang mengutusmu?", tanya raja kepada wanita itu.
"Edden", jawabnya.
"Siapa namamu?"
"Solvieg"
"Bawa dia!", perintah sang raja kepada para prajuritnya untuk membawa si wanita itu kedalam penjara.
Dibawalah si wanita yang bernama Solvieg itu ke penjara. Tak lama kemudian datang si patih kepada raja.
"Kau benar, ini ada hubungannya dengan Edden", kata si raja.
"Apa kita perangi saja mereka?. Lagi pula kita akan mendapatkan bantuan dari kerajaan sekutu, Ceisya"
"Tidak kita tangkap saja si Edden itu"
Hari-hari berlalu, kerajaan Vinlism semakin makmur, karena perdagangan dapat dikuasai pedagang-pedagang lokal. Sementara kerajaan Morsa masih belum daoat meraih kembali kejayaan mereka. Percobaan-percobaan untuk menangkap Edden selalu gagal karena semua utusannya berhasil dipenggal lehernya oleh Edden sendiri, dan membuat raja Morsa lebih panas hati adalah terjalinnya hubungan baik antara kerajaan Vinlism dengan kerajaan-kerajaan disekitarnya. Juga kerajaan Vinlism mengirim 10 kapal dagang ke arah lautan selatan. Sudah merasa cukup menelan semua kepahitan yang ia rasakan mulai dari peneroran, perpecahan, dan tersaingi, raja Morsa pun mendeklarasikan perang terhadap kerajaan Vinlism. 30.000 tentara dikerahkan olehnya. rencana Mereka mula-mula mengobrak-abrik lahan pasar yang baru terkenal itu.
Pada hari peperangan dimulai, tentara Vinlism yang berjumlah 23.000 prajurit sudah bersiap menahan serangan yang akan datang. Mereka sudah bersiap dalam formasi. Sementara tentara Morsa telah berdatangan beriring-iringan dari arah depan dengan panji panji yang mereka bawa. Medan tempur itu terletak cukup dekat dengan pasar yang baru itu. Dari pihak pasukan Vinlism, mereka mengutus satu prajurit terbaik untuk berduel. Begitu pula dengan pasukan Morsa. si prajurit Vinlism ini mencoba menebas kepala musuhnya, namun berhasil ditahan oleh musuhnya dengan perisai bundar yang dipegang tangan kirinya. Dibalas oleh musuhnya itu dengan menyerang bagian perut dengan pedang bermata duanya hingga menembus ke belakang. Terbunuhlah si prajurit Vinlism itu. Barulah perang sebenarnya dimulai. Pasukan pemanah Vinlism langsung menembakan anak panahnya ke arah pasukan lawan, Sementara pasukan kaveleri Morsa yang berada digaris terdepan menerima banyak serangan dari pasukan pemanah Vinlism. Kemudian dibalas oleh pasukan pemanah mereka dengan menembakan anak-anak panahnya. Panglima perang segera memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk melindungi kepala mereka dengan perisai atau benda apapun yang bisa melindungi kepala mereka setelah melihat anak-anak panah musuh melayang di udara mengarah ke mereka. Sehingga dengan begitu mereka terselamatkan dari serangan pemanah lawan. Di saat yang sama, para pasukan kavaleri Morsa yang tersisa menerjang posisi pertahan pasukan Vinlism dan berhasil menerobosnya, membuka jalan bagi prajurit yang lain agar bisa menyerang. Sungguh pun begitu, formasi perang yang sudah tersusun rapih, seketika dapat diacak-acak oleh tentara Morsa.
Dari kejauhan Trx datang dengan bala bantuan yang ia bawa. Prajurit-prajurit ini bergegas membantu pasukan Vinlism. Pada akhir peperangan, Vinlism berhasil meraih kemenangan dari pasukan Morsa berkat bala bantuan yang dibawakan Trx.
"Bala bantuan ini berasal dari mana?", tanya panglima perang Vinlism kepada Trx seusai peperangan.
"Mereka ini tentara bayaran", jawab Trx.
"Apa kau tak takut hartamu habis menyewa orang sebanyak ini?"
"Hartaku tidak akan pernah habis, selama aku masih berpikir.