"Ya, si…" pertanyaan Keana menggantung begitu saja saat seseorang dari luar pitu mendorongnya untuk kembali masuk ke dalam kamarnya. Bibir gadis itu dibekap oleh sebuah tangan kekar milik seorang lelaki di depannya. Mata gadis itu langsung membola. Begitu terkejutnya gadis itu dengan kedatangan seorag lelaki di depannya yang sangat tiba- tiba.
Tangan lelaki itu langsung bergerak untuk menutup pintu kamar Keana degan satu tangan lainnya. Manik lelaki itu terus menatap dengan penuh ras was- was entah karena siapa.
"Hust!" ucap Abian sambil meletakkan satu jari telunjuk di depan bibirnya. Lelaki itu pun menatap dengan penuh memohon pada adiknya yang tak dapat berbicara.
Namun sedetik kemudian, tangan keana langsung terangkat untuk memukul lengan Abian dengan kerasnya. Manik gadis itu langsung tampak kesal dengan sikap sang kakak yang snagat menjengkelkannya.