Plak!
Sebuah tamparan mendarat mulut di pipi Gladys. Tamparan itu amat keras hingga bunyinya terdengar nyaring.
Seketika itu pula, Gladys langsung terpaku di tempatnya. Pipinya terasa sangat panas karena perbuatan orang di depannya. Mata gadis itu berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghalang air matanya. Ia tak boleh menangis disana. Karena akan terlihat sangat konyol jika seorang Gladys yang biasanya selalu membully kini kalah hanya dalam satu hari.
Sedangkan Genta, manik lelaki itu lebih terkejut lagi dibandingkan Gladys yang merasa kesakitan akibat tamparan di pipinya. Manik Genta bahkan membola saat sebuah bunyi nyaring dari pukulan di pipi Gladys menggema dengan kencangnya.
Tangan Genta masih melayang di udara. Tak sedikit pun lelaki itu menurunkan tangannya untuk menampar seorang gadis siapapun juga.
Tamparan yang di dapatkan Gladys bukanlah berasal dari Genta.
"Wohoo!" sorak ramai seluruh siswa yang ada di kantin langsung terdengar dengan kencangnya.