Di sebuah gedung besar bertingkat, pria itu terus saja diam di dalam ruangannya. Maniknya menatap kearah luar jendela yang ada di lantai 10 gedungnya.
Raut pria itu amatlah berwibawa. Wajahnya pun tampan seolah tak termakan usia. Ruangan yang sangat penuh dengan berkas- berkas perusahaan itu sangat bersih dan tersusun dengan eloknya. Sebuah sofa untuk duduk seorang tamu pun tertata dengan apik.
Desain interior ruangan itu sangatlah menarik. Tema hitam putih yang digunakan pun membuat ruangan itu kian terlihat klasik.
Dua buah komputer pun terletak diatas meja kerjanya. Sebuah kalender dan vas bunga pun kian menambah keestetikkan ruang kerjanya.
Dalam posisinya, lelaki itu terus menatap jendela. Matanya hanya menatap nanar jalanan di bawah sana dengan pikirannya.
Napas pria itu kian memburu mengingat ingatan yang amat sangat buruk dalam otaknya. Gelas yang sedari tadi di cekalnya pun gemetaran karena amarah yang kian membara.
Pyaar!
