Bunyi bel kembali menggema di seantero sekolah. Seluruh siswa pun langsung berhamburan menuju ke kantin. Perut mereka yang sudah kosong seakan berteriak untuk segera diisi.
Dan disini, di sebuah koridor dekat kantin. Empat orang lelaki tengah duduk menunggu sang pelayan baru. Manik mereka pun kompak celingak- celinguk mencari sosok yang masih di tunggu.
Sebuah senyuman khas pun telah tersungging di bibir mereka. Sebuah senyum kemenangan dengan hadiah yang menakjubkan.
Abian. Lelaki itu sedari tadi tengah mendengarkan musik lewat headset yang ia kenakan. Kepalanya pun mengangguk- angguk mengikuti alunan musik yang terdengar.
"Lama banget, sih!" ucap Revan yang sudah kelelahan menunggu Ariska yang tak kunjung datang. Lelaki yang sedari tadi mo dar- mandir itu terus saja mengumpat karena kesal.