"Argh! Sialan!" umpat gadis itu terus mengacak- acak kamarnya. Mukanya sangat memerah seolah membuktikan kekesalan yang menggangu pikirannya.
Kamar yang semula tertata rapi kini telah berserakan. Selimut yang harusnya berada di atas ranjang kini telah berada di balkon kamar.
Gadis itu terus mengobrak- abrik semua yang ada di dekatnya. Wajahnya sangat terlihat frustasi dengan keadaan yang menimpa.
"Sialan lo, Abian!" hardik gadis itu sambil berteriak dalam kamarnya. Keadaan gadis itu sangatlah parah. Emosi yang seolah terlalu dalam dirasakannya.
Tok! Tok! Tok!
Sebuah ketukan pintu yang sedari tadi terdengar selalu diabaikannya. Dalam keadaannya, gadis itu sama sekali tak menghiraukan siapapun yang ada di sekitarnya.
"Non! Udah, Non!" ucap seorang pelayan berusaha menenangkan. Wanita itu pun terus mengetuk pintu tiada henti berharap sang gadis mau keluar.
"Berisik! Pergi sana!" usir gadis itu dengan kerasnya. Bentakkan yang keluar dari bibirnya pun sangat memekakkan telinga.