Hari silih berganti. Keana pun mulai menerima apa yang telah terjadi. Pengkhianat besar telah ia rasakan. Rasanya begitu menyakitkan. Sampai kapan pun, luka itu tak akan pernah ia lupakan.
Gadis itu telah kehilangan figur seorang ayah sejak ia masih balita. Semuanya tak pernah setara. Keadilan tak pernah ia dapatkan dari Aditya. Pria itu hanya sibuk mengurus perusahaan dan juga "investasinya" pada Abian. Investasi berupa pemaksaan kehendak untuk menjadikan Abian seorang yang bisa ia kendalikan di masa depan.
Keana kini juga tak lagi memiliki seorang Bunda. Seorang ibu yang mampu memberikan kasih sayang yang selama ini ia kira tulus dari dalam hatinya. Ya, ternyata memang benar. Tak pernah ada sebuah kisah cinta tulus tanpa adanya pemaksaan. Semua hanya untuk kepentingan pribadi. Dunia ini memang egois. Jadi jangan pernah berekspektasi tinggi. Ku ingatkan sekali lagi.