Aarav dan juga Aditya. Dua orang yang memiliki jalan pikiran. Dua orang berhati batu dengan tak memiliki nurani pula. Keduanya sangat cocok jika digabungkan karena memiliki dasar pemikiran yang sama.
Aarav dan juga Aditya sama sekali tak memiliki sedikitpun empati pada orang lain. Yang ada di pikiran mereka hanyalah cara untuk menyelamatkan diri sendiri. Mereka masih enggan menerima semua hukuman karena apa yang telah mereka perbuat. Menghilangkan nyawa seolah hanya sebuah tindakan sewajarnya. Keduanya hanya menganggap ini bukanlah apa-apa.
Di saat orang lain sibuk memikirkan cara untuk bisa membebaskan diri, Aarav dan juga Aditya malah berpikir untuk cara membalas dendam kepada sang pelopor yang mereka tak tahu siapa identitasnya. Keduanya ingin sekali membunuh seseorang yang telah mengungkap semua kebenaran yang ada.