Keana hanya terus diam sambil menundukkan kepala. Tubuhnya masih bergetar seolah tak mampu mencerna keadaan yang ada.
Hari ini, gadis itu terpaksa ikut oleh Abian pulang ke rumah Abraham. Setelah perdebatan yang sangat panjang, akhirnya gue memutuskan untuk pulang dan tak mengganggu proses penyelidikan.
Gadis itu mulai berpikir hal demikian karena apa yang disampaikan oleh Abian. Keana masih ingat betul hal yang Abian lontarkan.
"Kalau emang Bunda nggak bersalah, boleh tuntut gue, Keana! Tuntut gue atas pencemaran nama baik atau pun tuduhan palsu ke Bunda! Dan lu harus ingat kalau ini proses penyelidikan resmi yang ditangani oleh polisi, dan gue nggak mungkin bisa curang!" Ucap Abian berusaha membuat Keana lebih tenang. Tatapannya terfokuskan pada gadis kecilnya di sana.