Gadis itu terus saja berlari keluar dari rumah Abraham. Langkahnya terus bergerak untuk mencari sebuah taksi yang bisa mengantarkannya.
Penjara adalah satu-satunya tempat tujuan Keana. Gadis itu teramat ingin bertemu sang Bunda. Persetan dengan apa yang dibicarakan orang kepadanya. Tak peduli pula dengan apa yang terjadi sebenarnya.
Apa yang bisa Keana lakukan hanyalah percaya. Disaat semua orang tak menginginkan lagi kehadiran sang Bunda, di saat semua orang menjatuhkan nama baiknya, di situlah Keana akan tetap ada.
Rasanya sungguh sakit saat mengetahui Abian, sang kakak, suka bagian dari orang-orang yang percaya akan tuduhan palsu yang diterima Megalani. Tuduhan yang kena anggap tak masuk akal sama sekali.
Apa yang sebenarnya ada di pikiran Abian. Engkau lelaki itu berpikiran sempit seperti sekarang. Apakah sang kakak tak sadar seberapa baik perlakuan Megalani kepadanya. Apa lelaki itu tak sadar, jika selama ini sang Bunda lah yang selalu membela dan juga menyayangi.