Keana bisa terus menangis. Gadis yang saat ini tengah ada di sebuah balkon kamarnya hanya bisa memandang dengan tatapan nanar. Otaknya terus saja mengingat tentang apa yang terjadi dalam di tengah keluarga Abraham. Apa yang terjadi saat ini sungguh tak dapat Keana prediksikan.
Hati gadis itu sungguh bimbang. Di satu sisi ia terus mematenkan jika sang Bunda bukanlah pelaku sebuah pembunuhan. Wanita yang amat berbudi pekerti yang baik tak mungkin dengan setega itu membunuh seorang lelaki yang seumuran dengan usianya. Gadis itu semakin dibuat terperangah saat mengetahui siapa korbannya.
Reno Aditama. Kekasihnya. Sungguh Keana dapat menyembuhkan luka. Apa hubungan antara Megalani dan juga Reno. Mereka hanyalah dua orang asing yang tak sengaja terpaut kan karena adanya Keana. Itu saja.
Mana mungkin sama ibu tega.