Aditya seketika berjalan mundur untuk memberi jalan kepada pihak kepolisian yang tiba-tiba datang. Maniknya telah berubah menjadi sebuah kepanikan. Arah pandangnya terus mengedar. Mengamati gerakan polisi yang tersaji menggeledah barang-barang.
Cukup banyak polisi yang datang. Hingga Aditya ia sama sekali tak bisa melakukan sebuah perlawanan. Hal yang membuat Aditya semakin tak bisa berkutik adalah dengan adanya surat yang mereka bawa. Surat izin untuk melakukan penggeledahan terhadap perusahaan Monsta.
Di ruangan itu, Aditya hanya bisa memandang dengan tatapan yang nanar. Semua barang bukti terus mereka cari di depan. Semuanya berpencar mencari sebuah kebenaran.