Keana menatap dengan amat bingung kearah seluruh teman sekelasnya. Bagaimana mereka bisa pergi semudah itu hanya karena Abian yang mengangkat dagu?
Mata Keana semakin membola saat dirinya melihat pintu kelas itu sengaja ditutup oleh mereka. Gadis itu bahkan telah siap untuk berteriak hanya untuk mencegah apa yang dilakukan mereka.
Cklek!
"Jangan, ditutup!" Ucap Keana masih kalah cepat dengan gerakan tangan mereka. Hal yang tidak disetujui telah dilakukan dengan secepat kilat. Dan itu karena perintah Abian.
Tatapan Keana akhirnya berpindah pada sang kakak di depannya. Gadis itu menatap dengan amat kesal pada Abian yang hanya diam seolah tak melakukan kesalahan apa-apa.
Rautnya terlihat amat biasa. Lelaki itu itu tak terlihat sedikitpun emosi dibenaknya.
"Kamu.."
"Makan!" Apa yang akan Keana ucapkan seketika terpotong saat Abian terlebih dahulu buka suara. Tangan lelaki itu pun telah bergerak untuk menyadarkan sebungkus makanan yang telah ia siapkan.