"Lo mau makan apa?" Tanya Keana sembari berjalan beriringan dengan sahabatnya, Vanya. Senyum gadis itu sedikit merekah seolah ambil bahagia. Tak ada lagi rasa kesal ingin merasakan seperti sebelumnya. Karena sekarang Abian tak ada. Keana bisa merasa lebih tenang jauh dari sebelumnya.
Sedangkan Vanya, gadis itu terlihat sedikit berpikir di tempatnya. Bibirnya tertutup rapat sembari menatap ke arah kiri memikirkan jawabannya.
Setelah beberapa saat diam, akhirnya gadis itu buka suara juga. Senyumnya langsung merekah saat mengetahui makanan apa yang akan ia makan tepat diganti nanti.
"Batagor? Mau nggak?" Ucap Vanya balik bertanya. Gadis itu terlihat begitu amat senang di tempatnya.
Keana yang mendengar itu seketika mengangguk dengan semangat. Ia menyetujuinya.
"Mau, yuk!" Ucap Keana dengan amat bersemangat.
Langkah kedua gadis itu terus saja mengayun hingga sampai di ambang pintu kelas sana. Bel istirahat baru saja berbunyi dan perut mereka sudah minta untuk diisi.