Brak!
Wanita itu langsung berlari secepat kilat dari sana. Walaupun perutnya telah mengalami cedera, namun itu sama sekali tak dipedulikannya. Yang Megalani pikirkan saat ini hanyalah kabur. Menyelamatkan nyawanya. Kalau tidak, ia kan habis saat itu juga.
Megalani terus saja berlalu menghindar dari ruang kerja Aditya. Seorang pria yang tak lain adalah rekan kejahatan yang ia tutupi dengan status suami istri.
Hubungan di antara mereka hanyalah sebatas kerjasama. Kerjasama untuk saling menutupi ataupun memberikan keuntungan satu sama lainnya.
Tak ada sedikitpun cinta di antara keduanya. Tak ada pula ikatan pernikahan yang sah seperti kata orang-orang di luar sana.
Mereka hanya saling bersandiwara. Tak mungkin dua orang yang saling berbeda pemikiran dipersatukan lewat jalur pernikahan. Semua takkan mungkin terjadi. Terlalu banyak dendam tentang mereka. Terlalu banyak kejadian yang menumpahkan darah manusia.