'Sehubungan dengan dilaksanakannya pemeriksaan setempat dalam perkara pidana korupsi yang diduga dilakukan oleh Aditya Abraham dalam perusahaan Monsta akan dilakukan pada tanggal...'
"Argh!" Jerit wanita itu sembari melemparkan kertas yang ia bawa. Rautnya yang terlihat begitu marah di sana. Matanya begitu nyalang menatap ke sembarang arah.
Namun tepat setelahnya, arah pandang wanita itu berhasil diubah saat pintu ruangan itu mulai terbuka. Disana tanpa Aditya yang tengah berdiri sembari menatap bingung ke arahnya. Dalam perutnya tak terlihat sedikitpun rasa bersalah. Dengan santai, apakah masih bisa memegang kopi di tangannya. Di situasi tergenting saat ini, Aditya masih bisa berlagak dengan santai di sana.
"Kenapa?" tanya Aditya sembari berjalan mendekat kearah Megalani di sana. Mulutnya kembali menyeruput kopi yang ia bawa.