Mobil Abian terus berjalan melaju di jalan raya. Lelaki itu menyetir mobilnya dengan senyum yang amat sumringah. Segala keluh kesahnya telah hilang sekarang. Hanya akan tersisa kebahagiaan mulai sekarang. Dalam posisinya, lelaki itu terus melihat arah kaca spion di depannya. Manik lelaki itu menatap ke arah sang Bunda.
Sang Bunda berhasil ia bujuk setelah sekian lama. Wanita itu terus menatap ke arah luar jendela. Maniknya memandang seolah menikmati jalanan ibukota. Hari ini ia akan kembali ke dalam rumah Abraham. Rumah yang telah ia tinggalkan. Setelah beberapa hari ia tinggal di rumah Bastian, suasana asing akan terasa.
Entah apa yang terjadi setelah ini. Wanita itu tak tahu pasti. Reaksi Sarah, ataupun kehadiran Aditya, tak ada satupun dari 2 hal itu yang mampu Megalani tebak.
Pandangan Abian kembali beralih untuk menatap Keana. Maniknya kini telah bertemu tatapan Keana. Keduanya saling tatap di sana. Senyum lebar pun telah merekah di bibir keduanya.