"Regan! Regan, Sayang!" Panggil seorang wanita paruh baya pada anaknya. Tangannya pun telah bergerak untuk menyiapkan sarapan yang telah ia persiapkan khusus untuk sang putra dan juga suaminya.
Tatapan wanita itu terus saja terfokus pada lantai 2. Menunggu kehadiran rekening rupanya masih bersiap di dalam kamarnya.
"Pagi!" Saat mendengar itu, wanita itu dengan spontan menoleh ke arah sumber suara. Suaminya telah sampai di sana. Makanya telah rapi menggunakan setelan jasnya.
"Ayah berangkat dulu, ya! Ada rapat soalnya!" Ucap ayah Regan sembari mencium kening istrinya. Pria itu langsung berjalan sendiri menyambar sebuah roti tawar di atas meja. Tanpa banyak bicara lagi, pria itu langsung keluar dari rumahnya. Ia langsung pergi bekerja tanpa banyak bicara.
Sedangkan sang wanita, kenapa juga mengatakan apa-apa, namun langkah suaminya sudah menghilang dari jangkauannya.
Wanita itu hanya karena geleng geleng kepala. Ibu Regan sudah memaklumi sikap suaminya.