Regan terus mempercepat langkahnya. Lelaki itu berjalan dengan tergesa-gesa. Tatapannya terus pengedar mencari salah seorang yang ia kenal. Regan amat ingin tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi beberapa waktu lalu. Saat ia tak hadir dalam suatu pesta.
Lelaki itu mulai naik ke lantai dua sekolah. Dia masih terus berjalan menyusuri koridor untuk sampai di kelasnya. Dan saat telah tiba, arah pandangnya langsung tertuju pada ke arah Keana, tak menggubris seorang gadis yang duduk di sebelahnya.
Sedangkan di sisi lain, Keana tengah berbincang dengan sahabatnya. Vanya. Seorang gadis yang memiliki sifat yang hampir sama dengan dirinya.
Di tengah-tengah pembicaraan mereka, tawa sesekali hadir di sana. Humor yang mereka miliki sama. Maka dari itulah keduanya amat dekat seolah tak terpisahkan.
Vanya yang tengah fokus mendengarkan nada bicara, tiba-tiba teralihkan fokusnya. Tatapan gadis itu langsung tertuju pada seorang lelaki yang berjalan ke arahnya.