Waktu telah menunjuk jam 9 malam. Dan itu sudah waktunya untuk Keana pulang. Dan sesuai rencana Abian, Bagaslah yang mengantarnya. Beruntung Keana mau saat itu. Dan sesuai rencana juga, Abian mengikutinya dari belakang. Lelaki itu sengaja menggunakan mobil yang baru saja ia beli beberapa jam lalu. Sungguh, hanya demi seorang gadis Abian rela membeli mobil baru.
Abian menjaga jarak sedikit jauh dari keduanya. Memastikan gadis itu tak curiga. Dan setelah apakah selesai mengantarkannya, Abian langsung putar balik pulang ke rumahnya.
Abian tetaplah Abian. Seorang kakak yang amat baik hati pada saudaranya. Seorang yang lelaki yang amat mencintai gadis kecilnya. Sudah sejak awal, Abian tak peduli dengan hubungan mereka. Abian tetap ingin menjaga perasaannya untuk tumbuh dan berkembang saja.
Tentang perasaan Keana, biarlah itu menjadi hal terakhir yang dipikirkannya. Ia lebih menghargai proses daripada hasilnya. Dan semoga saja, keberuntungan berpihak padanya.