"Aku pulang!" Ucap Bastian setengah berteriak. Lelaki itu telah masuk ke dalam rumah besarnya. Kakinya terus mengayun untuk sampai di dapur rumahnya. Mencari keberadaan Megalani yang mungkin berada di sana.
Namun ketika sampai di dapur, kening Bastian seketika mengernyit saat tak melihat Megalani ada di sana.
"Tumben nggak ada!" Ucap Bastian dengan lirihnya. Kakinya kembali mengayun untuk sampai di kamar tamu lantai 1. Kali ini lelaki itu berharap jika ibunda keana berada disana.
Dari posisinya, Bastian tak sengaja melihat ruangan itu terbuka. Dari kejauhan, lelaki itu melihat Megalani sedang menelepon seseorang.
Dengan rasa penasaran yang teramat, lelaki itu berjalan mendekat. Tatapannya terfokuskan pada sang wanita. Ia pun ingin tahu apa yang sedang Megalani bicarakan dengan orang di seberang sana.
Hal yang membuat pasien penasaran adalah perubahan pada ekspresi wajah wanita itu. Wanita yang terkenal akan kesopanan, kelembutan, serta keramahannya kini terlihat amat marah.
