Dalam perjalanan, Keana terus memandang Abian dengan bibir yang melengkung ke bawah. Gadis itu terus menatap Abian yang menekuk wajah seolah marah dengan apa yang Keana lakukan kepadanya.
Sudah berulang kali Keana berusaha untuk membuka percakapan di antara mereka. Namun tak ada satu pun yang mendapat respon dari kakaknya.
Abian terus menatap fokus pada jalanan di depannya. Lelaki itu memasang wajah marah pada sang gadis kecilnya. Abian berlagak seolah apa yang Keana lakukan benar benar sudah keterlaluan anggapnya.
Namun apa yang Abian rasakan sebenarnya sungguh berbeda jauh dengan kenyataan yang ada. Lelaki itu menahan rasa gemasnya pada Keana. Sungguh lucu mendengar rengekan sang gadis di sebelahnya. Rasanya Abian ingin langsung memeluk dan menggigit pipi gembulnya. Namun sayangnya itu hanya harapan belaka. Abian tak akan bisa melakukannya.