"Ck! Lama banget!" ucap Abian menggerutu di dalam kelasnya. Lelaki itu terus membaringkan tubuh kearah kanan dan kiri. Abian terlihat amat gelisah di sana. Ia tak memiliki kesabaran lagi untuk menunggu Keana.
Abian membuka layar ponselnya. Jam istirahat akan berakhir dalam waktu yang lama. Apakah keana sengaja?
Jemari Abian kembali bergerak untuk membuka aplikasi pengirim pesan di ponselnya. Tangannya terus bergerak untuk mencari nama Keana.
Pesan yang Abian kirim sebelumya sudah dibaca. Namun tak ada satu pun jawaban yang Keana kirimkan kepadanya.
"Apa dia nggak mau?" tanya Abian pada dirinya. Maniknya terlihat sedang berpikir keras di sana. Helaan napas panjang kembali ia lakukan di sana. Rupanya harapan akan Keana telah pupus. Gadis itu sama sekali tak tampak batang hidungnya.
Abian kembali menatap langit- langit ruangan dengan nanar. Tangannya yang masih menggenggam handphone pun ia letakkan di atas ranjang.